Ketum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa dalam sebuah acara Muslimat NU. (Foto: Dok. NU Online)
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama, Hj Khofifah Indar Parawansa, meminta seluruh Nahdliyat (sebutan ibu-ibu NU) dapat menyiasati kehidupan normal baru di lingkungannya masing-masing.
Dalam kondisi apapun, kata Ketum PP Muslimat NU, aktivitas harus tetap berjalan meski dilakukan dengan cara-cara virtual atau dengan cara penerapan protokol kesehatan yang ketat.
“Semua dan kecenderungan dunia dan Indonesia, rupanya harus menyiasati kehidupan kita, apakah kehidupan sosial, keagaman, atau kehidupan ekonomi,” ujarnya saat menjadi pembicara kunci pada kegiatan Webinar Series Muslimat NU, Sabtu, (11/7) sore.
Gubernur Jawa Timur ini menjelaskan, siasat penerapan normal baru oleh Muslimat NU bisa dimulai dari sekolah-sekolah Muslimat. Misalnya, dimulai dari Taman Kanak-kanak (TK) Muslimat NU. Siswa TK yang berusia balita itu harus mulai diajarkan bagaimana menjaga dan melindungi diri mereka dari ancaman Covid-19.
Intinya, lanjut dia, proteksi sedini mungkin mulai diterapkan di lingkungan warga NU atau dalam hal ini di sekolah Muslimat NU. Paling sederhana adalah mengajarkan anak-anak untuk tetap menggunakan masker ketika masuk sekolah atau berkegiatan di mana pun. Masker diyakini para ahli dapat menangkal virus sampai 60 persen.
“Tapi hasil survei membuktikan kalau kita pakai, terus teman kita yang positif tidak pakai masker. Kemudian dia ngomong, itu sangat mungin 70 persen, virus dari yang tak pakai masker kena ke kita. Karena memang koloni virus ini bisa menempel ke baju kita, bisa ke kulit kita dan seterusnya,” tutur Khofifah.
Menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden Gus Dur ini menegaskan, Covid-19 tidak bisa disepelekan. Harus dilawan dengan membiasakan diri menjaga kesehatan. Sampai saat ini, kata dia, para ahli di WHO telah banyak merilis temuan-temuan baru terkait bahaya Covid-19.
Teranyar, virus ini bertahan dan menyebar melalui udara. Karena itu, para ibu Muslimat NU harus maksimal dalam penanganan dan penerapan protokol kesehatan di lingkungan masing-masing. Upaya itu sebagai langkah menyelamatkan diri kita dan orang lain dari Covid-19. “Hari ini kita semua masih harus bergerak untuk melawan Covid-19,” tegas aktivis perempuan NU ini.
Kegiatan Webinar Series PP Muslimat NU sendiri diselenggarakan oleh Bidang Hubungan Luar Negeri PP Muslimat NU. Kegiatan ini membahas Strategi Diaspora Indonesia menghadapi tantangan Covid-19 di Negeri Orang.
Webinar menghadirkan empat Duta Besar (Dubes) sebagai narasumber, yakni Dubes RI untuk Jerman Arif Havas Oegrosena, Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel, Dubes RI untuk Tiongkok Djauhari Oratmangoen. Terakhir, Dubes RI untuk Aljazair Safira Rosa Machrusah.
Sementara pemandu diskusi sekaligus pemantik Webinar kali ini dipimpin langsung Ketua Bidang Luar Negeri PP Muslimat NU Hj Zannuba Arifah Chafsoh (Yenny Wahid). Kegiatan yang berlangsung secara daring melalui aplikasi Zoom ini dihadiri para pengurus PP Musliamat NU dan para Ketua PW Muslimat NU di seluruh dunia.
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Musthofa Asrori