Kiai Miftach Tekankan Keseimbangan antara Ilmu dan Spiritual pada Lulusan UNU Sumbar
Selasa, 5 September 2023 | 10:00 WIB
Foto bersama civitas akademika termasuk wisudawan UNU Sumbar dengan Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Senin (4/9/2023). (Foto: NU Online/Armaidi)
Padang, NU Online
Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar mengungkapkan ilmu yang tinggi harus dibarengi dengan nilai-nilai agama. Banyak orang yang berilmu, tapi bukan memberikan kebaikan dan kemaslahatan kehidupan. Akan tetapi ilmu yang dimilikinya mendatangkan kerusakan bagi manusia dan alam.
Demikian diungkapkan KH Miftachul Akhyar di hadapan wisudawan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Sumatera Barat, Senin (4/9/2023) di auditorium Universitas Negeri Padang (UNP), Jalan Prof Hamka Padang. Menurut Kiai Miftach, sapaannya, seseorang yang ilmunya tinggi tidak dibarengi dengan aspek spiritual yang memadai akan mendatangkan keburukan. Antara ilmu dan agama (spiritual) harus terus beriringan.
"Mereka yang melakukan tindakan korupsi bukan lagi nilainya miliaran tapi sudah triliunan rupiah. Apakah yang melakukan itu tidak berilmu? Pasti berilmu. Hanya saja spiritualnya tidak mampu membentengi dirinya dari perbuatan yang dilarang," katanya.
Dikatakan Kiai Miftach, UNU Sumatera Barat tentu mempunyai komitmen yang jelas melahirkan sumber daya manusia yang bukan hanya pintar, memiliki ilmu, tapi juga bermoral, memiliki spiritual. NU bukan hanya mementingkan dunia saja, tapi juga akhirat.
"Saya optimis UNU Sumbar akan menjadi besar nantinya. Kewajiban umat Islam Sumbar untuk membesarkan UNU Sumbar," terangnya.
Ketua BPP UNU Sumatera Barat Prof Ganefri mengatakan, keberadaan UNU Sumbar sudah masuk radar penilaian, sehingga sudah termasuk Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbaik juga di Sumbar. Karena itu, patut diberikan apresiasi kepada pimpinan, dewan dosen, dan keluarga besar UNU yang sudah membesarkan UNU.
"Saat ini tercatat 60 orang lebih dosennya. Dengan membesarkan NU melalui UNU Sumbar untuk membawa masyarakat yang lebih adil, maju dan sejahtera di masa mendatang," kata Ketua PWNU Sumatera Barat ini.
Sementara itu, Rektor UNU Sumbar Prof Yunia Wardi melaporkan, jumlah wisuda angkatan pertama UNU Sumbar sebanyak 45 orang wisudawan. Sebanyak 10 program studi yang dikembangkan UNU Sumbar, semuanya sudah terakreditasi baik dari BAN –PT. Fakultas Hukum dengan prodi Ilmu Hukum, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, prodi Pendidikan Bahasa Inggris dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Komputer prodi Teknologi Informatika dan Sistem Informasi. Fakultas Kelautan dan Perairan program studi Budidaya Perairan, Manajemen Sumber Daya Perairan, Teknik Lingkungan, Fakultas Ekonomi program studi Ekonomi Islam dan Fakultas Pertanian dengan program studi Agrobisnis.
"Selain itu, institusi UNU Sumatera Barat sendiri juga sudah terakreditasi B. Sehingga alumni UNU Sumbar yang diwisuda sekarang sudah bisa mendaftar pada penerimaan calon ASN saat ini. Dengan wisuda ini, tentu kepercayaan masyarakat dan publik terhadap UNU Sumatera Barat makin tumbuh," tutur Yunia.
Dikatakan Yunia, 10 prodi dan UNU Sumbar sudah terakreditasi baik dari BAN PT, sehingga tidak ada lagi keraguan bagi orang tua dan masyarakat terhadap lulusan UNU. Saat ini, kaya dia, sedang diproses prodi baru yakni prodi bisnis digital.
Tampil menyampaikan orasi ilmiah Rektor UNU Yogyakarta Widya Priyahita, hadir Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, 'Awan PBNU Prof Asasriwarni, Wakil Sekretasi Jenderal PBNU Sulaiman Tanjung, Bendahara PBNU Azwandi Rahman, Katib PWNU Sumbar Joben.