Kunjungi PBNU, Majelis Agama Islam Pattani Thailand Belajar Dakwah melalui Pesantren
Selasa, 30 April 2024 | 16:45 WIB
Jakarta, NU Online
Majelis Agama Islam Pattani, Thailand bagian selatan, mengunjungi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), pada Selasa (30/4/2024).
Kunjungan mereka disambut hangat oleh Ketua PBNU H Ulil Abshar Abdalla, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) A Ginanjar Sya'ban, dan Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU H Qohari Cholil di lantai 3 Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta.
Ketua PBNU H Ulil Abshar Abdalla mengatakan bahwa kunjungan ulama dari Thailand ini bertujuan untuk silaturahim sekaligus belajar tentang dakwah Islam dari NU, terutama melalui pendidikan dan lembaga pesantren.
"Kemudian belajar tentang cara mengelola kehidupan keagamaan dalam wadah negara modern, negara nasional. Ini juga salah satu isu yang menjadi isu penting di Thailand sekarang," ujarnya kepada NU Online.
Gus Ulil menekankan kepada mereka bahwa hubungan antara umat Islam di Asia Tenggara, terutama antara Indonesia dan Thailand bagian selatan, perlu terus dirawat karena memiliki tradisi Islam yang sama yaitu Ahlussunnah wal Jamaah.
"Kita juga menginformasikan beasiswa yang bisa mereka manfaatkan oleh warga selatan Thailand untuk belajar di pondok-pondok pesantren NU dan perguruan tinggi NU," ujarnya.
Penasihat Ketua Majelis Agama Islam Pattani Muhammad Wan Ahmad mengatakan bahwa ia sudah tiga hari berada di Indonesia, dan telah berkunjung ke Kementerian Agama.
"Tujuan besar kami adalah untuk bersilaturahim dan bekerja sama dengan NU di sini. Kami melihat kejayaan NU menjadi suatu inspirasi bagi kami umat Islam Pattani, insyaallah," ujarnya kepada NU Online.
Ia berharap dapat bekerja sama dengan NU dalam berbagai sektor, terutama dalam bidang pendidikan dan pengelolaan zakat.
"Semoga kedatangan kami di sini menguatkan lagi silaturahim satu sama lain, terutama dalam ukhuwah diniyah (persaudaraan keagamaan) dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan kemanusiaan). Walaupun kita tidak ada ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan), tetapi sebenarnya kita adalah satu rumpun, rumpun Nusantara," imbuhnya.
Menurutnya, salah satu daya tarik NU adalah kesamaan manhaj dengan yang ada di Pattani, yaitu Ahlussunnah wal Jamaah. Ia melihat NU sebagai salah satu model yang dapat menyelesaikan banyak persoalan dengan pendekatan washatiyah (moderat).
"Secara resmi kita belum menyiapkan kerja sama, tetapi ini lawatan pertama kami, dan insyaallah ke depan kami harap petinggi dan ketua kami di sana dapat bertemu dan bekerja sama dengan petinggi NU di sini. Harapannya petinggi-petinggi dua organisasi ini dapat ditemukan," pungkasnya.