Nasional

Lagi, Kontingen Jatim Sabet Juara 1 Pencak Silat Seni Ganda Santri

Jumat, 20 Januari 2023 | 08:00 WIB

Lagi, Kontingen Jatim Sabet Juara 1 Pencak Silat Seni Ganda Santri

Ilustrasi pencak silat. (Foto: dokumentasi Pagar Nusa.

Surakarta, NU Online

Lagi-lagi Kontingen Jawa Timur 1 berhasil membawa pulang juara 1 cabang olahraga pencak silat dalam Pekan Olahraga dan Seni Nahdlatul Ulama (Porseni) NU 2023 di Solo. Setelah sebelumnya mendapat juara 1 pencak silat nomor seni kategori ganda mahasiswa, kini Jatim sukses meraih juara 1 pada kategori ganda santri.


Juara 1 pada kategori ganda santri itu diraih Jatim setelah tampil secara maksimal dalam babak final pencak silat Porseni NU di Sport Hall Tirtonadi, Banjarsari, Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (19/1/2023) malam. 


Di kategori ganda santri ini, terdapat 10 kontingen yang memperagakan kesenian pencak silat. Salah satu aturan main dalam pencak silat nomor seni ini adalah peragaan harus dilakukan dalam waktu 3 menit, tak boleh kurang atau lebih. Berikut hasil rekapitulasi 10 kontingen secara berurutan yang dinilai oleh lima juri.


DI Yogyakarta mendapatkan nilai 506, Jawa Barat 1 (477), Kepulauan Riau (530), Sumatra Barat (558), DKI Jakarta (517), Banten (546), Jambi (543), Jatim 1 (572), Jateng 2 (539), dan Jateng 1 (570)


Dengan demikian, Sumatra Barat memperoleh juara 3, disusul Jawa Tengah 1 sebagai juara 2, dan Jawa Timur 1 mendapat juara 1. Pengumuman disampaikan pukul 23.07 WIB, serta ditandatangani oleh Ketua Pertandingan Pencak Silat Seni Ganda Santri Porseni NU Abdurrahim dan Ketua Dewan Wasit Juri Salma Abdullah.


Pencak silat nomor seni kategori ganda santri ini diperagakan oleh Abdul Wahid dan Ahmad Septia Maulana. Mereka menggunakan senjata wajib golok dan toya, masing-masing jatuh 1 kali. Sementara senjata pilihannya adalah trisula kembar yang jatuh 2 kali. Eksekusi akhir yang dilakukan adalah pematahan leher. 
 

Kedua pemain Jatim 1 itu awalnya bermain dengan tangan kosong dan tempo yang cepat. Salah satu di antaranya mengunci tubuh lawan. Mereka juga saling memukul, menendang, dan sesekali membanting lawan. 


Ada pula adegan berputar dengan kaki di leher lawan sampai terjatuh. Lalu bangun lagi dan kembali saling menyerang. Salah satu di antaranya sempat menendang sambil melompat berputar. Kemudian mengunci tangan lawan. 


Lalu berputar dengan kaki di leher lawan sampai terjatuh. Salah satu pemain mengambil golok dan menyerang lawan. Tangan pemegang golok dikunci dan senjata itu berhasil direbut, sedangkan kubu lawan bertahan dengan tangan kosong. 


Sesaat kemudian, pemain yang bertahan dengan tangan kosong itu berhasil menangkap tangan pemegang golok. Lalu senjata itu berhasil direbut lagi. Ada adegan menendang sambil lompat, kemudian berlari mengambil toya. 


Seorang pemain memainkan toya, lalu menyerang. Keduanya saling menyerang dan menangkis degan senjata masing-masing. Pemegang toya berhasil menjatuhkan senjata lawan yaitu golok. Lalu pemain yang dengan tangan kosong itu mengambil senjata trisula kembar, di tangan kiri dan kanan. 


Mereka saling menyerang dengan senjata masing-masing. Tak lama, satu trisula jatuh. Sesaat kemudian, toya juga berhasil dibuang dan jatuh. Lalu trisula sempat direbut dan akhirnya jatuh lagi. 


Sempat sama-sama menyerang dengan tangan kosong, lalu berputar dengan kaki di leher lawan dengan tiga kali putaran, sampai menjatuhkan diri dan lawan secara bersamaan. Salah satu pemain berhasil mengunci leher dan mematahkannya. Pertandingan selesai tepat 3 menit. 


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Syakir NF