Langkah Strategis LD PBNU, Bangun Jaringan Dakwah di Perkotaan
Jumat, 24 Mei 2024 | 10:23 WIB
Jakarta, NU Online
Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) tengah mematangkan perencanaan dakwah di wilayah perkotaan. Ketua Plh LD PBNU KH. Choirul Anam menyampaikan bahwa langkah-langkah strategis yang akan diambil adalah menghubungkan dakwah dengan institusi keagamaan berbasis masjid dan majelis taklim yang berada di kawasan perkantoran, BUMN, dan kementerian.
"FGD LD PBNU ini adalah dalam upaya untuk menajamkan program-program dakwah NU, khususnya kalangan perkotaan. Sebetulnya, NU memiliki amanat yang sifatnya bukan hanya masyarakat perkotaan di satu negara seperti Indonesia, karena sebetulnya mandatnya NU adalah mandat peradaban, mandat dunia," katanya kepada NU Online selepas acara berlangsung di Gedung PBNU, Lantai 8, Kamis (23/5/2024).
Kiai Anam menjelaskan bahwa peningkatan konten dakwah perlu diperhatikan dengan serius, terutama dalam menyasar segmen perkotaan yang mencakup berbagai demografi, seperti gender, usia, kelompok milenial, dan Gen Z. Selain itu, isu lingkungan juga menjadi salah satu aspek penting yang harus diintegrasikan dalam dakwah.
"NU bukanlah organisasi kecil. Dengan sumber daya manusia (SDM) yang melimpah dari tingkat cabang hingga ranting, LD PBNU memiliki potensi besar untuk sukses. Namun, untuk mencapai kesuksesan tersebut, diperlukan peningkatan keterampilan bagi para da'i NU," ujarnya.
Memasuki era digital, Kiai Anam menganggap bahwa LD PBNU tidak bisa mengabaikan perkembangan teknologi. Oleh karena itu, strategi dakwah juga akan mencakup pasar online dan offline. FGD ini lebih fokus pada dakwah offline di lingkungan perkotaan, khususnya di Jabodetabek dan Jakarta. Namun, segmen online juga akan diperkuat dengan konten yang relevan untuk masyarakat perkotaan.
Selain itu, Ia juga menekankan pentingnya adaptasi dalam metode dakwah, dengan langkah-langkah strategis ini, LD PBNU berkomitmen untuk memenuhi target-target dakwah di perkotaan dan memperkuat peran NU dalam membangun peradaban yang inklusif dan berkelanjutan.
"Dalam era digital ini, kita harus siap mengambil peluang di pasar online dan offline. Fokus FGD ini adalah dakwah offline, tetapi kami juga menargetkan dakwah online yang efektif," katanya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Sekretaris LD PBNU KH Nurul Badruttamam, baginya harus ada sistem dakwah yang kolaboratif antarsatu instansi atau badan dalam NU itu sendiri, seperti dari segi media maupun kelembagaan.
"Tentu besar harapan kami untuk menjalankan dakwah di perkotaan dengan melalui dakwa yang melibatkan banyak pihak dan berkolaborasi, meski sudah dilakukan, tapi pastinya kita lebih perlu untuk meningkatkan itu," jelasnya.