LAZISNU Galang Donasi untuk Masjid Indonesia Pertama di Belgia, Kurang Rp3 Miliar
Selasa, 11 Mei 2021 | 07:55 WIB
Saat ini PCINU Belgia sudah mengantongi dana Rp6 miliar sementara harga bangunan itu senilai Rp9 miliar, sehingga kekurangannya adalah Rp3 miliar.
Jakarta, NU Online
NU Care-LAZISNU PBNU mengajak Nahdliyin mewakafkan hartanya dengan nominal Rp50.000 per orang sebagai upaya membantu kelancaran pembelian bangunan untuk dijadikan Masjid Muslim Indonesia pertama di Belgia.
Lokasi tanah dan bangunan itu berada di St Pieters Leeuw, Brussels, Ibu Kota Uni Eropa. Luas tanahnya adalah 532 meter persegi, sedangkan luas bangunan 530 meter persegi. Pembayaran atas pembelian bangunan itu harus dilunasi pada 30 Juni 2021 mendatang.
“Akhir Ramadhan ini, teman-teman PCINU (Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama) bersama dengan Nusantara Cultural Center Belgia mengajak kerja sama LAZISNU untuk kampanye pembelian sebuah gedung yang akan dijadikan sebagai masjid dan pusat Nusantara Cultural Center,” tutur Ketua PP NU Care-LAZISNU H Achmad Sudrajat kepada NU Online, Selasa (11/5).
Ia menambahkan, penggalangan dana wakaf pembelian bangunan untuk masjid tersebut merupakan inisiatif dari mahasiswa Indonesia dan pengurus PCINU di Belgia. Saat ini mereka sudah mengantongi dana Rp6 miliar sementara harga bangunan itu senilai Rp9 miliar, sehingga kekurangannya adalah Rp3 miliar.
“Diharapkan pada akhir Juni 2021, kekurangan Rp3 miliar itu bisa direalisasikan dalam waktu dekat. Kita dukung, mudah-mudahan dengan kampanye ini bisa menghasilkan lebih dari Rp3 miliar. Lalu kita kirim dan bayarkan, tinggal renovasi beberapa ruangan yang harus disempurnakan,” tutur Sudrajat.
Menurutnya, inilah momentum bagi seluruh anak bangsa dan terutama NU yang selalu menjadi duta perdamaian di belahan dunia, untuk menggemakan Islam Nusantara yang rahmatan lil 'alamin di Tanah Eropa.
“Kita perlu pusat penggerak dari teman-teman Indonesia dan kita berharap dari teman-teman PCINU agar menjadi sentral penyebaran Islam Nusantara, Islam rahmatan lil 'alamin, ke dunia Eropa. Karena selama ini dunia Eropa mengharapkan peran-peran NU secara signifikan,” tegas Sudrajat.
Bangunan yang kelak menjadi masjid dan pusat kebudayaan Nusantara itu diharapkan pula menjadi media untuk menebar kedamaian, membuat potret baru tentang Islam yang ramah tidak marah, serta Islam yang merangkul tidak memukul.
Para duta Indonesia yang ada di PCINU Belgia itu sudah menyiapkan sarana untuk berjuang menyebarkan ajaran Islam Nusantara yang damai di sana. Sementara warga NU di Indonesia, kata Sudrajat, diharapkan mendukung pendanaan pembelian bangunan untuk masjid itu. Tujuannya, agar dakwah sosial-kemanusiaan di sana dapat terkonsentrasi dengan baik.
“Kami berharap semua insan-insan NU Indonesia, NU Care-LAZISNU tentunya, bisa mendukung kegiatan ini dengan cara memberikan donasi wakaf Rp50.000 per orang. Jadi ini bisa tolong disampaikan dan disebarluaskan kepada warga NU,” harap Sudrajat.
Wakaf Rp50.000 per orang itu silakan dikirimkan melalui nomor rekening 863842139 (Bank BNI) atas nama PP LAZIS NU. Lalu dituliskan keterangan transfer: ‘infak/sedekah/wakaf untuk pembangunan masjid di Belgia’.
Setelah itu, silakan melakukan konfirmasi ke narahubung melalui WhatsApp 0822-2143-7487 (M Fadlan/NU Care-LAZISNU). Bisa pula menghubungi nomor +32 494 43 84 23 (Anton Abdul Fatah/Nusantara Cultural Center Belgia).
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Fathoni Ahmad