LAZISNU PBNU Salurkan Bantuan Penunjang Pembelajaran IT di Pesantren
Selasa, 8 November 2022 | 08:00 WIB
Serah terima bantuan pengadaan perangkat komputer dan alat elektronik penunjang pembelajaran di Pondok Pesantren As Sunni Darussalam Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Senin (7/11/2022). (Foto: LAZISNU)
Jakarta, NU Online
Lembaga Amil Zakat, Infak, Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyalurkan bantuan berupa pengadaan perangkat komputer dan alat elektronik lainnya bagi penunjang pembelajaran, khususnya bidang pendidikan teknologi informasi di pondok pesantren.
Serah terima bantuan tersebut dilangsungkan secara daring dari Pondok Pesantren As Sunni Darussalam Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Senin (7/11/2022).
Penyaluran bantuan tersebut adalah implementasi dari kerja sama LAZISNU PBNU bersama Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI melalui Program Kemaslahatan di Bidang Pendidikan dan Dakwah.
Kepala Unit Kerja Program Kemaslahatan BPKH dari LAZISNU PBNU, Muhammad Iqbal Lutfi berharap dengan adanya bantuan tersebut para santri mampu mengerti dan memahami dunia teknologi.
"Output (hasilnya) bagaimana santri mampu melek teknologi di zaman sekarang, karena lewat teknologi juga bisa bermanfaat baik bagi umat Islam," kata Lutfi.
Adapun bantuan yang diserahkan untuk tiga pondok pesantren yakni, 43 perangkat komputer untuk Pondok Pesantren As Sunni Darussalam Sleman; 9 unit komputer dan perangkat elektronik seperti printer dan wireless router, beserta satu set meja dan kursi kantor untuk Pondok Pesantren Miftahul Ulum Assuba’i Jember; 4 unit komputer beserta perangkat elektronik seperti printer, kamera, proyektor, wall projector screen, dan tripod untuk Pondok Pesantren Al Mubarok As Shiddiqi Jember.
Kepala Divisi Pelaksanaan dan Monitoring Evaluasi Program Kemaslahatan BPKH RI, Indriayu Afriana yang hadir pada acara serah terima bantuan menuturkan terkait Program Kemaslahatan dan pengelolaan dana haji di BPKH.
"Sesuai Undang Undang Nomor 34 Tahun 2014, BPKH diamanati mengelola dua jenis dana. Satu, bersumber dari setoran awal jamaah senilai Rp25 juta. Saat ini ada 5 juta calon jamaah haji di seluruh Indonesia, jadi bisa dimaklumi kalau antrean banyak dan ada masa tunggu, karena kuota per tahunnya 200 ribu jamaah. Nilai manfaat yang didapat dari pengelolaan dana ini menjadi subsidi bagi para jamaah haji, nilainya sekitar Rp40 juta yang dijadikan subsidi," papar Afriana.
Sumber kedua, lanjutnya, dari Dana Abadi Umat (DAU) yang bersumber dari efsiensi ibadah haji dari tahun-tahun sebelumnya yang dikelola BPKH.
"Jadi kalau ada pertanyaan, kok dana haji dibuat beli laptop dan lain-lain. Nah, itu sumber dananya dari pengelolaan Dana Abadi Umat," tegasnya.
Dirinya juga berharap bantuan yang bersumber dari dana abadi umat itu dapat bermanfaat bagi masyarakat.
"Dengan ini kami titipkan amanah, bantuan ini. Karena setiap rupiah ini bersumber dari dana abadi umat yang perlu diluruskan, dan bermanfaat bagi umat. Jadi kita kawal juga bagaimana pengadaan ini ada impact bagi para santri. Mohon digunakan semaksimal mungkin sehingga benefitnya pun bisa maksimal," ungkapnya.
Afriana juga menambahkan bahwa kegiatan penyaluran bantuan dari Program Kemaslahatan tersebut dilakukan audit oleh pihak terkait.
"Perlu juga disampaikan bahwa kegiatan ini diaudit. Jadi diperlukan administrasi pelaporan yang lengkap serta kelengkapan barang, agar tidak dipindah-tangankan. Kami titipkan bantuan ini kepada bapak ibu selaku penerima manfaat," pungkasnya.
Pimpinan Pondok Pesantren Al Mubarok Asshiddiqi Jember KH Abdul Hamid Farouq juga berharap bantuan tersebut dapat mendukung kegiatan pesantren agar para santri lebih familiar dengan dunia teknologi informasi.
Dalam kegiatan serah terima bantuan tersebut, hadir secara virtual Anggota Komisi VIII DPR RI Arif Wibowo dan I Gusti Ngurah Kesuma Kelakan.
Kontributor: Wahyu Noerhadi
Editor: Kendi Setiawan