LP Ma’arif PBNU Perkuat Sekolah Terapkan Kepedulian dan Tanggung Jawab Hidup Sehat
Kamis, 15 Desember 2022 | 17:00 WIB
Sekretaris LP Ma'arif PBNU Harianto Oghie saat melakukan kunjungan monitoring di SMK 08 Ma'arif NU Jember, Jawa Timur, pada Rabu (14/12/2022). (Foto: istimewa)
Jakarta, NU Online
Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan evaluasi program Gerakan Sehat Indonesia (Gesid) di Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Jember di Jawa Timur pada Selasa-Rabu (13-14/12/2022).
Sekretaris LP Ma’arif PBNU Harianto Oghie menyampaikan bahwa program Gesid yang merupakan kerja sama LP Ma’arif PBNU dan Danone Indonesia dilakukan di sekolah NU guna menguatkan pengetahuan dan kesadaran warga sekolah serta madrasah dalam menerapkan kepedulian dan tanggung jawab hidup sehat.
Sebab, program Gesid ini mempunyai tiga pilar utama bagi para remaja, yaitu Aku Peduli, Aku Sehat, dan Aku Bertanggung Jawab. Ketiga pilar ini tidak hanya mengajarkan tentang komposisi makan yang dapat memenuhi kecukupan gizi para remaja. Namun, juga bagaimana hal itu akan memengaruhi mereka di masa mendatang dan mengajak mereka untuk bertanggung jawab atas diri mereka.
LP Maarif PBNU di sini bersama-sama memberikan edukasi, pendampingan dan evaluasi program secara berkala untuk mengukur pemahaman dari para siswa dan guru di sekolah.
“Kami berharap program ini dapat dilakukan di banyak sekolah menengah lain, sehingga akan lahir duta-duta Gesid yang membantu lebih banyak remaja untuk memahami dan menerapkan pola makan dengan gizi seimbang,” kata Oghie.
Melalui monitoring dan evaluasi ini, diharapkan dapat terjadi perubahan sikap dan perilaku yang positif di sekolah dan madrasah. Hal ini untuk SDM Indonesia yang sehat, berkarakter, berdaya saing tinggi, dan memiliki produktivitas yang membanggakan demi terciptanya generasi emas Indonesia.
“Lebih jauhnya, dalam monitoring dan evaluasi ini kami melihat beberapa manfaat seperti manfaat secara akademis, di mana satuan pendidikan di Maarif NU baik guru maupun pelajar akan meningkat pengetahuannya tentang gizi,” terang Oghie.
Sementara itu, Penanggung jawab program Gesid Nurmanengsi bahwa program monitoring dan evaluasi ini saat ini dijalankan di tiga kabupaten dengan 40 sekolah, 80 guru dan 400 kader Gesid. Hal ini diharapkan ke depannya agar bisa menjangkau 21.045 satuan pendidikan yang ada di LP Maarif NU yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. “Sehingga setiap tahun program Gesid akan menjangkau kabupaten lain dan sekolah-sekolah lainnya,” katanya.
Editor: Syakir NF