Lamongan, NU Online
Sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) harus terus berbenah di segala bidang, bukan hanya dalam pengembangan kognitif, tapi juga mental dan spiritual.
"Perguruan tinggi NU, baik yang masih dalam bentuk sekolah tinggi, insititut atau universitas dituntut mampu mengikuti semangat zaman, terlebih di era industri 4.0 saat ini. Semua serba terkoneksi antarsumber informasi. Dengan demikian, pendidikan tinggi NU harus berdaya saing, bermoral dan berkarakter," demikian kata Sekretaris PWNU Jawa Timur KH Achmad Muzakki, di sela-sela pertemuannya dengan NU Online di Universitas Islam Lamongan, Rabu (8/8).
Menurut guru besar UIN Sunan Ampel tersebut, Lembaga pendidikan tinggi NU harus siap menyongsong revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan otomatisasi dan digitalisasi, dimana konektivitas terjadi secara nyata antara manusia, mesin dan data. Semuanya terkoneksi secara bersamaan.
Dengan perkembangan teknologi infomasi yang begitu pesat, lembaga pendidikan tinggi NU seperti Universitas Islam Lamongan (UNISLA) dan lembaga-lembaga pendidikan tinggi NU yang lain harus memiliki "standar nilai yang menjadi "tradisi" dalam ruang pendidikan.
"Standar nilai yang berlandaskan pada keluhuran budi pekerti, akhlaq, dan spiritual sangat penting. Standar nilai ini semestinya terlembagakan dalam ruang akademik. Dengan demikian, selain pengembangan kognitif atau akal budi, keluhuran akhlaq, mental dan spiritual harus pula menjadi perhatian semua pihak," terangnya.
Prof Muzakki juga mengingatkan pentingnya nasehat almaghfurlah KH Maimoen Zubair bahwa "Ono sing luwih prayoga yoiku dadi wong pinter sing tansah tumindak bener (ada yang lebih bijak, yaitu menjadi orang pintar yang senantiasa bertindak benar".
Menurutnya, menjadi orang pintar bisa dinilai dari bobot intelektualnya dan bertindak benar bisa dinilai dari keluhuran moral atau akhlaq dan spiritualnya. (Masdar)