Nasional

Madada Fest 2025 Tampilkan Masjid Berdaya dan Berdampak bagi Umat

Selasa, 7 Oktober 2025 | 14:30 WIB

Madada Fest 2025 Tampilkan Masjid Berdaya dan Berdampak bagi Umat

Menag Nasaruddin Umar saat sambutan dalam pembukaan Madada Fest 2025, di Kantor Kemenag, Jakarta, pada Selasa (7/10/2025). (Foto: NU Online/Rikhul Jannah)

Jakarta, NU Online

Kementerian Agama (Kemenag) RI menggelar Festival Masjid Berdaya Berdampak (Madada Fest) 2025 di Gedung Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (7/10/2025).


Kegiatan ini berlangsung sejak pukul 08.00 hingga 17.00 WIB dan dihadiri oleh berbagai unsur takmir masjid, ormas Islam, serta generasi muda dari seluruh Indonesia.


Menteri Agama (Menag) Prof Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa festival ini menjadi langkah strategis dalam mendorong peran masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat.


“Jika semua masjid dan mushala di Indonesia diberdayakan untuk pengelolaan dana umat secara kolektif, kita bisa menciptakan kemandirian umat tanpa harus terlalu bergantung pada pihak lain,” ujar Menag.


Ia menyampaikan konsep Masjid Berdaya Berdampak merupakan bentuk manajemen umat yang menitikberatkan pada pengelolaan profesional berbagai potensi dana sosial keagamaan seperti zakat, wakaf, infak, sedekah, kurban, fidyah, dan kafarat.


“Apabila potensi ini dikelola secara profesional, kemiskinan mutlak di Indonesia bisa dihapuskan. Bahkan, di masa depan kebutuhan sosial seperti sembako, LPG, dan layanan dasar dapat dipenuhi melalui jaringan ekonomi umat yang terhubung langsung dengan rumah ibadah,” ucapnya.


Senada, Direktur Urais dan Binsyar Ditjen Bimas Islam Kemenag Arsad Hidayat menegaskan bahwa Madada Fest 2025 merupakan inisiatif untuk memperkenalkan konsep Masjid Berdaya dan Berdampak kepada masyarakat luas.


“Melalui festival ini, masyarakat sekitar masjid tidak lagi tertinggal secara ekonomi, bahkan masjid dapat berkontribusi besar dalam mengurangi angka kemiskinan di tanah air,” ujarnya.


Arsad mengatakan bahwa Madada Fest 2025 bukanlah kegiatan yang berhenti pada satu momentum saja. Setelah festival, akan ada kegiatan lanjutan berupa pelatihan dan pendampingan di berbagai provinsi.


“Kami sudah melakukan training di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur, serta sebelumnya di Jawa Barat, Jakarta, dan Banten. Ke depan, kami akan lebih responsif menjangkau daerah-daerah lain,” ujar Arsad.

Beragam agenda menarik turut meramaikan Madada Fest 2025 yakni Talkshow, Penyerahan Simbolik Pinjaman Lunak kerja sama BMM–Kemenag, serta SIMAS Corner yang menyediakan layanan konsultasi dan registrasi masjid.


Salah satu daya tarik utama kegiatan ini adalah Pameran Foto Masjid, yang menampilkan berbagai kategori, antara lain: (1) Masjid Ramah, menonjolkan desain dan pelayanan inklusif; (2) Masjid Tua, memperlihatkan keindahan masjid bersejarah; (3) Masjid Percontohan, menampilkan model pengelolaan modern dan profesional; serta (4) Masjid Berdaya Berdampak, yang menggambarkan kiprah masjid dalam pemberdayaan sosial, ekonomi, dan lingkungan.


Pameran juga menampilkan peta sebaran masjid dan mushala di Indonesia berdasarkan data Sistem Informasi Masjid (SIMAS) per 7 Oktober 2025, yang mencatat 315.740 masjid dan 387.819 mushala terdaftar di seluruh Indonesia.


Selain pameran, sejumlah booth interaktif dari layanan Bimas Islam turut hadir. Salah satunya e-LIPSKI (Perpustakaan Islam Digital), inovasi yang menyediakan ribuan koleksi kitab Islam, khutbah Jumat, serta literatur keagamaan dalam format digital dan gratis.


Unit Percetakan Al-Qur’an (UPQ) Kemenag juga berpartisipasi dengan menampilkan berbagai jenis mushaf, antara lain Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia dan Mushaf Al-Qur’an Isyarat yang ramah bagi penyandang disabilitas rungu.