Tangsel, NU Online
Kandidat peraih doktor (S3) bidang Epidemiology dari Central South University, China, Surotul Ilmiyah memaparkan bahwa menyampaikan social distancing dan berdiam di rumah merupakan langkah nyata dan mudah dalam memutus rantai penyebaran wabah Corona.
Hal itu disampaikannya pada Kuliah
Whatsapp atau Kulwap, Jumat (20/3) malam. Kulwap tersebut diadakan oleh Fatayat NU Kota Tangerang Selatan, Banten. Kulwap diadakan dalam meningkatkan pemahaman para kader terkait virus Corona.
"Mari kita terapkan social distancing dan stay at home, untuk bantu tenaga medis mengurangi wabah kasus Covid-19 ini," kata alumni Penerima Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) dari Kementerian Agama ini.
Lebih lanjut, Sekretaris Satgas Covid-19 PBNU ini berharap masyarakat bisa melakukan langkah nyata dimulai dari diri sendiri untuk berdiam di rumah dan menjaga kebersihan lingkungan.
"Semoga kita dapat melakukan langsung aksi nyata dimulai dari diri sendiri dengan tetap social distancing, #stayathome, jaga stamina, jaga kebersihan, makan makanan yang sehat dan baik, tidak mudah menyebarkan berita hoaks atau yang belum tentu kebenarannya. Mari kita bisa bersama-sama dapat memutus mata rantai Covid-19," ajak Ilmiyah.
Ia juga menegaskan bahwa semua bagian dari masyarakat adalah pejuang pemutus mata rantai Covid-19.
Kulwap dengan tema Fatayat NU Peduli Sehat; Waspada Covid-19, Kenali Gejala dan Pencegahannya berlangsung pukul 20.00 hingga 21.30 WIB.
Tak hanya dari sekitar Tangsel, peserta kulwap Fatayat Peduli Sehat ini juga dari berbagai daerah, Aceh, Sumatera Barat, Jambi, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Total peserta yang mengikuti kegiatan ini mencapai 234 peserta.
"Salam Sehat Bersama Fatayat," pungkas Ilmiyah.
Nurul Mudrika, Ketua Fatayat NU PC Kota Tangerang Selatan mengatakan bahwa sosialisasi dan pemahaman agar masyarakat memahami virus dengan kode Covid-19 tersebut. Sebab, saat ini di masyarakat terjadi kesimpangsiuran informasi.
"Semoga dengan sosialisasi seperti ini kita akan lebih teredukasi lagi, hal ini dilakukan untuk membendung isu kesimpangsiuran kabar mengenai Covid-19 yang membuat cemas masyarakat, khususnya di Kota Tangsel," kata Nurul.
Sebagaimana diketahui, mewabahmya Corona Virus Disease 2019 atau lebih dikenal dengan Corona ini telah menjadi sesuatu yang membuat was-was bagi masyarakat saat ini. Kasus Covid-19 ini termasuk kategori penyakit baru yang menyerang saluran pernapasan.
Virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan ini menyebar secara massif dengan intensitas penularan yang sangat cepat. Penularannya dapat terjadi melalui percikan kecil (droplet) saat pasien yang terinfeksi tersebut batuk atau bersin, lalu masuk ke hidung, mulut, dan paru-paru.
Kontributor: Ara Fatima Tudzahro
Editor: Kendi Setiawan