Surabaya, NU Online
Nur Alimah Priambodo turut menyumbang medali emas Sea Games 2019 di Filipina untuk cabang olahraga ski air. Sempat kagok karena harus menggunakan cablesky dan baru dipraktikkan saat akan bertanding, mahasiswi program studi dokter Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) itu akhirnya mampu meraih medali emas ski air kategori kelompok tim.
“(Sea Games) kemarin (untuk cabor ski air) pesertanya total ada lima negara, ada Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Singapura. Dari Indonesia semuanya delapan atlet, dua orang (kategori) individu dan enam atlet (kategori) tim. Saya masuk di tim,” kata Nur Alimah usai bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di kampus Unusa Surabaya pada Kamis, (12/12).
Dari empat negara pesaing, peserta ski air yang paling berat ialah dari Thailand. Karenanya, Alimah mengaku hasil nilai akhir timnya dengan tim Thailand sangat tipis.
“Kesulitannya, pertama, kalau sebelumnya ski air itu adanya di belakang boat, behind boat, saat Sea Games kemarin penyelenggara tidak menyediakan boat, tapi cablesky. Itu sesuatu yang baru bagi kami sehingga harus latihan dari nol di lokasi,” ujar Alimah.
Dirinya mengaku mulai tertarik dengan ski air sejak duduk di bangku sekolah dasar. Kebetulan, keluarganya bergelut di dunia olahraga. Sejak SMA, atlet berjilbab itu fokus dan menekuni olahraga ski air secara profesional.
“Prestasi saya mulai ada dari SMA. Awalnya seleksi Sea Games tahun 2015, tahun 2016 ikut PON dan Alhamdulillah juara, kemudian ikut Sea Games lagi tahun 2017 dan 2019,” ucapnya.
Alimah juga bersyukur mendapatkan dukungan penuh dari Unusa, kampus tempat dia sekarang menimba ilmu. Kelonggaran mengikuti masa kuliah diberikan dan dibimbing secara khusus oleh dosen-dosen Unusa di luar jam kuliah.
“Alhamdulillah, Unusa memberikan dukungan kepada saya selama masa persiapan Sea Games di Pelatnas,” kata mahasiswi semester lima itu.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengaku bangga dengan prestasi yang dicapai Alimah. Begitu juga dengan Rektor Unusa, Achmad Jazidie, mengagumi cara Alimah mengelola waktu antara kuliah dengan latihan olahraga yang digelutinya sebagai atlet, namun tetap mampu berprestasi.
“Mbak Alimah tentu tidak bisa sendirian. Dukungan dari FK Unusa tentu sangat diperlukan,” timpal Achmad.
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Aryudi AR