Nasional

Makassar Dipilih, Direktur PAI: Kota Bersejarah yang Strategis dan Inspiratif

Jumat, 11 Oktober 2019 | 08:00 WIB

Makassar Dipilih, Direktur PAI: Kota Bersejarah yang Strategis dan Inspiratif

Para peserta Pentas PAI berpose bersama Menag Lukman Hakim Saifuddin usai pembukaan di Asrama Haji Sudiang Makassar. (Foto: Biro HDI/Daniel)

Makassar, NU Online
Kota Makassar, Sulawesi Selatan, akhirnya dipilih menjadi lokasi penyelenggaraan perhelatan dua tahunan bagi para siswa di sekolah. Yakni Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) ke-9 tahun 2019. Sejumlah alasan mendasari ditetapkannya gerbang Indonesia Timur ini.
 
“Bagi saya, Makassar merupakan kota yang strategis dan inspiratif,” ujar Rohmat Mulyana Sapdi, Direktur PAI Ditjen Pendis Kemenag, di sela gelaran Pentas PAI di Asrama Haji Sudiang Makassar, Sulsel, Jumat (11/10).
 
Menurut dia, Makassar merupakan kota tua yang memiliki akar sejarah yang kuat dan peradaban yang luhur. “Bisa kita saksikan pada saat upacara pembukaan kemarin. Para siswa menampilkan drama kolosal berlatar sejarah di masa silam,” ujar mantan Dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini.
 
Makassar, lanjut dia, juga terkenal melahirkan ulama besar, yakni Syekh Yusuf Al-Makassari. “Jejak Syekh Yusuf ini bahkan bisa ditelusuri hingga mancanegara. Beliau merupakan ulama nusantara yang sangat dikagumi dan dihormati pada zamannya,” ungkap Rohmat.
 
Pria asal Tasikmalaya Jawa Barat ini menambahkan, Makassar ditempati perhelatan akbar para ulama melalui Muktamar ke-32 Nahdlatul Ulama tahun 2010 silam. “Kebetulan lokasinya di Asrama Haji Sudiang ini. Saya hadir waktu itu,” tambah mantan pengurus PP LP Ma’arif NU ini.   
 
“Makassar juga menjadi etalase wilayah timur Indonesia. Daerah ini mempertemukan berbagai wilayah sekitar karena bisa dibilang posisinya di tengah-tengah Indonesia,” tandasnya. 
 
Secara khusus, Rohmat bersyukur Pentas PAI dihadiri ribuan orang. Selain itu, hampir semua perwakilan kabupaten buka stand di Education Expo yang sempat ditinjau Menag Lukman Hakim Saifuddin usai membuka resmi acara.
 
“Mulai Kabupaten Maros di depan pintu gerbang utama, hingga Kabupaten Barru di ujung belakang. Semua ramai saya lihat kemarin meski cuaca lumayan panas tapi masyarakat tetap antusias,” ujarnya bangga.
 
Pantauan NU Online, untuk para peserta Pentas PAI semuanya menginap di Wisma Zam-zam, Roodah, Bir Ali, dan sejumlah wisma yang ada di Asrama Haji Sudiang, Makassar. Di gedung yang menyuguhkan konsep arsitektur mediterania ini, para peserta dan ofisial tampak mengabadikan event tersebut melalui kamera ponsel dan berselfi ria usai pembukaan.
 
Pewarta: Musthofa Asrori
Editor: Muhammad Faizin