Nasional

Mbah Umar Al Muayyad Termasuk Wali Abdal

Kamis, 1 Agustus 2013 | 21:42 WIB

Solo, NU Online
Ribuan orang menghadiri haul KH Umar Abdul Mannan di Kompleks Pesantren Al Muayyad Mangkuyudan Laweyan Solo, Senin (29/7) malam. Banyaknya jamaah yang hadir menurut KH Abdullah Sa’ad merupakan salah satu simbol kemuliaan yang didapat oleh Mbah Umar.
<>
Kemuliaan tersebut didapat salah satunya karena Mbah Umar tatkala hidupnya memiliki sangu komplit (bekal yang cukup). Sehingga Mbah Umar mendapat derajat sebagai ‘Alim ‘Allamah.

“Orang kalau sangunya komplit, seperti pohon yang banyak buahnya,” kata Pengasuh Pesantren Plesungan Karanganyar itu.

Modal cukup yang dimaksud di sini, ketika mondok Kiai Umar setidaknya telah menguasai tiga ilmu utama. Yakni belajar ilmu tauhid dan syariat (fiqh) di Termas Pacitan dan di beberapa pondok lain. Kemudian belajar Al-Qur’an kepada Mbah Munawwir Krapyak, dan terakhir mendalami tasawuf kepada Mbah Manshur (Pesantren Popongan Klaten).

Selain itu Mbah Umar juga termasuk wali abdal. Diantara tanda wali abdal, yakni tidak memiliki putra, dan Mbah Umar hingga akhir hidupnya tidak dikaruniai keturunan. “Husnudzon saya, Mbah Umar termasuk wali abdal,” ungkapnya.

Sedangkan K.H. Ma’shum Lasem, dan K.H. Mubasyir Mundzir, Bandar Kidul, Kediri, dua ulama sepuh yang termasyhur sebagi kekasih Allah, pernah menyatakan bahwa Kiai Umar yang seumur hidupnya selalu menjaga wudhu dan shalat berjamaah itu adalah salah seorang anggota wali autad, yakni tingkatan yang setiap masa anggotanya hanya empat orang.

Dalam acara yang bertepatan dengan malam 21 Ramadhan tersebut juga dibacakan manaqib Mbah Umar oleh KH Wafirurrahman (Salatiga). Diantara akhlak Mbah Umar, yakni memiliki sifat sabar, tidak pernah memukul santri. Selain itu dia juga dikenal sebagai orang yang dermawan. Hampir setiap malam kalau punya makanan disedekahkan kepada para tukang becak dan sebagainya.


Redaktur    : Abdullah Alawi 
Kontributor: Ajie Najmuddin


Terkait