Memahami Sejarah Nuzulul Qur’an dan Ayat Terakhir yang Turun
Sabtu, 8 April 2023 | 14:30 WIB
Jakarta, NU Online
Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw. Nuzulul Qur’an merupakan peristiwa yang sangat penting dalam sejarah peradaban Islam.
Al-Qur’an sendiri diturunkan di Mekkah dan Madinah. Hal ini yang mendasari pembagian surat Makkiyah dan Madaniyah. Masa turunnya Al-Qur’an berlangsung selama 23 tahun secara berangsur-angsur.
Dengan memperingati Nuzulul Qur’an, umat Islam diharapkan dapat menghayati dan mengamalkan ajaran Islam yang terkandung dalam Al-Qur’an.
Dalam tulisan Sejarah Singkat Nuzulul Qur’an, Pengajar Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop Bangkalan Jawa Timur, Sunatullah menjelaskan bahwa pertama kali diturunkannya Al-Qur’an dari langit ke dunia kepada Nabi Muhammad saw bertepatan dengan malam Senin tanggal 17 Ramadhan.
Hal ini dijelaskan oleh Imam Ibnu Katsir dalam kitabnya Al-Bidayah wan Nihayah sebagai berikut:
“Permulaan wahyu (diturunkannya Al-Qur’an) kepada Rasulullah saw bertepatan dengan hari Senin pada malam ketujuh belas bulan Ramadhan. Dan dikatakan, bertepatan dengan tanggal 24 Ramadhan.” (Ibnu Katsir, Al-Bidayah wan Nihayah, [Beirut, Darul Fikr], juz III, halaman 11).
Namun menurut sebagian ulama, Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan bertepatan dengan malam Lailatul Qadar, sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Qadr, Allah swt berfirman:
اِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3)
Baca Juga
Makna Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadar
Artinya, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada 1000 bulan.” (QS Al-Qadr: 1-3).
Turunnya wahyu terakhir
Menurut Wakil Sekretasi Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) Alhafiz Kurniawan dalam tulisannya Sejarah Nuzulul Qur’an, Wahyu Terakhir Turun ada berbagai pandangan perihal ayat Al-Qur’an yang terakhir turun kepada Nabi Muhammad saw. Al-Qaththan dalam Mabahits fi Ulumil Qur’an menyebut 9 pandangan perihal ayat Al-Qur’an yang terakhir turun.
- Surat Al-Baqarah ayat 278 perihal riba sebagaimana pandangan sahabat Ibnu Abbas RA yang diriwayatkan Imam Bukhari.
- Surat Al-Baqarah ayat 281 sebagaimana pandangan sahabat Ibnu Abbas RA dan Said bin Jubair yang diriwayatkan An-Nasai.
- Surat Al-Baqarah ayat 282 perihal utang sebagaimana pandangan Sa’id bin Musayyab.
- Surat An-Nisa ayat 176 perihal kalalah sebagaimana pandangan Al-Barra bin Azib riwayat Bukhari dan Muslim.
- Surat At-Taubah ayat 128 sebagaimana pandangan Ubay bin Ka’ab RA riwayat Al-Hakim dan Ahmad.
- Surat Al-Maidah perihal halal dan haram tanpa dinasakh sebagaimana pandangan Sayyidah Aisyah RA riwayat At-Turmudzi dan A-Hakim.
- Surat Ali Imran ayat 195, Surat An-Nisa ayat 32 perihal laki-laki dan perempuan sebagaimana riwayat Ibnu Murduwiyah dari Sayyidah Ummu Salamah RA.
- Surat An-Nisa ayat 93 perihal pembunuhan secara sengaja sebagaimana riwayat Imam Bukhari dari sahabat Ibnu Abbas RA.
- Surat An-Nashr sebagaimana riwayat Imam Muslim dari sahabat Ibnu Abbas RA.
Selain 9 ayat yang disebutkan Al-Qaththan di atas, ada satu pandangan ulama yang mengatakan bahwa Surat Al-Kahfi ayat 110 (Fa man kana yarju liqa'a rabbihi fal ya'mal amalan shalihan, wa la yusyrik bi ibadatihi ahadan) merupakan ayat terakhir yang turun sebagaimana riwayat Ibnu Jarir dari sahabat Muawiyah bin Abi Sufyan. (Az-Zarqani, 2017 M: 84).
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Muhammad Faizin