Nasional

Memaknai Kemerdekaan, Milenial Pertanyakan Kartu Prakerja

Selasa, 9 Agustus 2022 | 07:00 WIB

Memaknai Kemerdekaan, Milenial Pertanyakan Kartu Prakerja

Ilustrasi: cnbcindonesia

Jakarta, NU Online 
Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2022 mendatang, banyak orang mengungkapkan makna kemerdekaan dengan berbagai cara. Lalu apa makna kemerdekaan bagi generasi milenial atau generasi Y ini?  NU Online menanyakannya kepada sejumlah anak muda dengan latar belakang berbeda. 


Pengusaha muda asal Bekasi, Jawa Barat, Faisal Bahri (27) mengatakan, makna kemerdekaan baginya saat ini adalah meninjau ulang manfaat kartu Prakerja yang diprogramkan pemerintah. Pasalnya sarana tersebut dinilai tidak tepat sasaran. 


"Program prakerja ini belum ada manfaatnya kebanyakan digunakan untuk mencari uang bukan cari pekerjaan. Mereka cuma dilatih secara online kemudian tiba-tiba dapat uang akibatnya dimanfaatkan oknum-oknum," kata Faisal, Senin (8/8/2022). 


"Kalau memang pemerintah mau membantu anak muda, membuka lapangan pekerjaan dan tuntun mereka sampai mendapat pekerjaan bukan diberi uang. Itu sama saja menanamkan mental pengemis," imbuhnya.


Sementara itu kreator konten asal Tegal, Jawa Tengah Muftaf Al Baqi (27) mengatakan makna kemerdekaan adalah merefleksikan perjuangan founding fathers dengan menampilkan karya sesuai passion masing-masing. 


"Saat ini memaknai kemerdekaan hanya seremonial saja seharusnya anak muda bisa merdeka dalam setiap hal utamanya membaca, berpikir, ideologi dan berkarya," tuturnya.


Pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor Tegal ini juga turut menyoroti politik identitas yang berkembang di Indonesia. Menurutnya, ini menjadi tugas besar para generasi muda untuk mengubah persepsi itu. 


"Politik identitas masih sangat melekat dalam dunia perpolitikan kita padahal seharusnya sudah tidak ada sekat lagi mengenai hal itu. Harusnya ini sudah melebur menjadi satu. Ini menjadi tugas generasi muda," tegasnya.


Izza Millatin Via (29), pekerja lepas yang juga pengurus Fatayat NU Tegal punya pemaknaan berbeda soal kemerdekaan. 


"Merdeka artinya bebas berpendapat dengan tetap memperhatikan aturan, etika, dan norma yang ada. Bebas melakukan sesuatu yang tidak melanggar norma-normal sosial dan agama," ungkap perempuan yang kerap disapa Izza. 


Ia berharap menjelang HUT ke-77 RI ini masyarakat bisa lebih dewasa dalam menyikapi berbagai persoalan khususnya dalam menggunakan media sosial mengedepankan etika. 


"Jangan lagi hal-hal yang nggak penting diviralkan dan anak-anak muda tidak mudah terpancing, dipecah belah oleh apa pun, siapa pun, pihak manapun yang akan menghancurkan bangsa ini," pintanya.


News Anchor asal Pontianak, Relina Anggia (28) menilai kemerdekaan adalah mampu merealisasikan tujuan kemerdekaan yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yakni memajukan kesejahteraan dengan tidak adanya korupsi, mengembalikan hak-hak rakyat, dan adanya kesamaan hak di depan hukum.


Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Kendi Setiawan