Menag Nasaruddin Umar Tegaskan Perlu Langkah Konkret dalam Ciptakan Kerukunan
Kamis, 7 November 2024 | 09:00 WIB
Menteri Agama Nasaruddin Umar saat membuka Konsolidasi Nasional (Konsolnas) Program Kerja Kerukunan Umat Beragama (KUB) 2024 yang digelar di Auditorium KH M Rasjidi gedung Kemenag Jl MH Thamrin No 6 Jakarta, Rabu (6/11/2024). (Foto: Kemenag)
Jakarta, NU Online
Menteri Agama RI Prof KH Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya memperkuat kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Pasalnya, negeri ini kaya akan keberagaman agama dan budaya.
Hal tersebut dikatakannya saat membuka resmi Konsolidasi Nasional (Konsolnas) Program Kerja Kerukunan Umat Beragama (KUB) 2024 yang digelar di Auditorium KH M Rasjidi gedung Kemenag Jl MH Thamrin No 6 Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Menurut Menag, kerukunan umat beragama (KUB) bukan hanya menjadi tugas pemerintah. Akan tetapi, juga menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.
“Kami berharap konsolidasi ini mampu merumuskan langkah-langkah konkret dalam menciptakan kerukunan yang lebih baik serta mengatasi sejumlah tantangan yang dihadapi dalam menjaga keberagaman di tengah dinamika sosial yang terus berkembang,” ujarnya.
Rais Syuriyah PBNU ini juga mengajak seluruh pihak untuk lebih giat mempromosikan dialog antaragama dan kolaborasi lintas sektoral, guna menciptakan masyarakat yang lebih toleran dan harmonis.
Dalam kesempatan tersebut, Menag juga menekankan pentingnya pendidikan tentang nilai-nilai kebinekaan dan sikap saling menghargai sejak dini, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
“Kerukunan umat beragama bukan hanya sebuah keharusan. Akan tetapi, sebuah keniscayaan dalam membangun bangsa yang adil, makmur, dan sejahtera. Tanpa kerukunan, kemajuan yang kita cita-citakan akan sulit tercapai,” tambah pria asal yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal ini.
Menag juga berpesan kepada jajarannya agar terus menjaga integritas Kemenag. Pasalnya, Kemenag itu ibarat barang berwarna dasar putih sehingga jika ada yang kotor maka akan langsung terlihat.
Sinergi dan kolaborasi
Sebelumnya, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Setjen Kemenag M Adib Abdushomad dalam laporannya mengatakan bahwa pertemuan ini sudah lama dirindukan. Apalagi momentum pemerintahan baru ini sungguh luar biasa.
“Kami mohon Bapak Menteri memberi arahan dalam rangka merawat dan memperkuat kerukunan umat beragama di Indonesia. Saya kira yang paling penting adalah kita harus bersinergi dan berkolaborasi,” ujarnya.
Konsolidasi ini, lanjut Kapus Adib, juga membahas berbagai isu terkait kerukunan umat beragama, termasuk upaya peningkatan dialog antaragama, penanggulangan intoleransi, serta peran media dalam menyebarkan pesan perdamaian. Para peserta juga dibekali berbagai strategi dan program yang dapat diterapkan di tingkat daerah untuk memajukan kerukunan.
Acara ini juga menjadi ajang untuk menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung program kerukunan umat beragama melalui berbagai kebijakan dan program yang telah dicanangkan. Salah satunya adalah penguatan kapasitas lembaga-lembaga keagamaan, serta penyusunan kebijakan yang lebih inklusif dalam menghargai keberagaman agama di Indonesia.
Acara ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat kerukunan antar umat beragama di Indonesia, sekaligus mendukung tercapainya visi Indonesia yang lebih inklusif dan harmonis.
Acara tersebut dihadiri oleh Gus Miftah selaku Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan dan Pembinaan Sarana Keagamaan, berbagai tokoh agama, dan pemimpin ormas keagamaan. Hadir juga sejumlah pejabat Eselon 1 dan 2, antara lain Kaban Litbang Diklat Amien Suyitno, serta para Kepala Kanwil Kemenag provinsi.