Mengapa Allah Belum Menolong Palestina? Ini Penjelasan Prof Quraish Shihab
Rabu, 25 September 2024 | 18:00 WIB
Jakarta, NU Online
Pakar tafsir Al-Qur'an Prof Quraish Shihab menjelaskan mengapa Allah belum menolong Palestina dalam konflik dengan Israel. Menurutnya, sesuatu akan berjalan sesuai keinginan Allah dan memiliki waktu serta syarat tertentu.
"Jangan menunggu terbitnya fajar saat gelapnya malam. Anda mau mata hari terbit jam 12 malam? Semua ada waktunya. Boleh jadi ada syaratnya. Negara Arab saja tidak kompak," jelasnya, seperti dikutip dari akun Youtube Bayt Al-Qur'an, Selasa (24/7/2024).
Prof Quraish Shihab menambahkan, Allah telah menjelaskan tentang kerusakan yang dilakukan Israel dalam surat Al-Isra. Disebutkan Bani Israil akan merusak bumi dua kali dan akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar. Ini ada dalam ayat 4-8 Surat Al-Isra. Khususnya ayat 4 yaitu:
وَقَضَيْنَا إِلَى بَنِي إسْرائِيلَ فِي الْكِتَابِ لَتُفْسِدُنَّ فِي الأرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيرًا
Artinya: "Sesungguhnya kalian akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan kalian pasti akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar."
"Soal Palestina, Tuhan telah berjanji. Pasti kalian akan melakukan kerusakan dua kali. Satu sudah berlalu," kata Prof Quraish.
Dikatakan, para ulama tafsir berkeyakinan bahwa kerusakan pertama telah dilakukan Israel di zaman dulu. Sedangkan kerusakan kedua, adalah yang terjadi saat ini dengan pendudukan Zionis atas tanah Palestina.
Konflik Israel-Palestina merupakan konflik panjang yang masih terus berjalan hingga dewasa ini sejak abad 19. Berbagai upaya yang dilakukan pemimpin dunia, tidak membuahkan hasil. Terbaru, Israel melakukan serangan brutal di daerah kantong Palestina sejak 7 Oktober 2023 hingga saat ini.
"Mudah-mudahan ini adalah perusakan keduanya, yang hancur bukan Yahudi, tetapi yang hancur zionis," imbuhnya.
Prof Quraish Shihab juga menekankan, untuk mendapatkan tujuan mulia, Allah memberikan kesempatan kepada manusia untuk berusaha sekuat-kuatnya sampai ujung dari kekuatannya. "Jadi untuk mencapai tujuan luhur, butuh perjuangan, perjuangan itu pahit," tutupnya.