Menlu RI Sebut Israel Berupaya Lemahkan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina
Selasa, 4 Juni 2024 | 18:00 WIB
Menlu RI Retno Marsudi saat berbicara dalam Public Lecture di Balai Senat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 3 Juni 2024. (Foto: Kemlu RI)
Jakarta, NU Online
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyebut bahwa secara sistematis Israel berupaya untuk melemahkan Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina atau United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA).
Menlu Retno menyatakan bahwa UNRWA telah menjadi target tuduhan yang tidak terbukti terkait keterlibatan stafnya dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
"UNRWA secara sistematis terus diperlemah. Ada rekayasa tuduhan keterlibatan staf UNRWA dalam serangan Hamas 7 Oktober. Namun setelah diinvestigasi, tuduhan itu tidak terbukti," ujar Menlu Retno dikutip dari siaran langsung di Kanal Youtube Fisipol UGM, Selasa (4/6/2024).
Menlu Retno mengungkapkan upaya pelemahan ini mencakup penghentian bantuan kemanusiaan dari para donatur, terutama dari Amerika Serikat. Pada saat beberapa negara Eropa Barat membekukan bantuan mereka kepada UNRWA, Indonesia mengambil langkah diplomatik dengan melakukan kunjungan ke beberapa negara Eropa.
"Saya mulai perjalanan ke beberapa negara Eropa untuk mengatakan kenapa harus dibekukan sekarang? Bukannya PBB akan membentuk tim investigasi? Biarlah tim itu bergerak dulu," jelas Retno.
Bantuan dari beberapa negara mulai dialirkan kembali setelah tim investigasi PBB menemukan bahwa tidak ada bukti keterlibatan UNRWA dalam serangan Hamas. Namun, Amerika Serikat tetap belum membuka kembali keran bantuannya kepada UNRWA.
"UNRWA adalah lembaga PBB yang diberikan tugas untuk mengurus pengungsi. Pengungsi ini bukan hanya di Gaza tetapi juga di Tepi Barat, Yordania, Lebanon, dan Suriah dengan jumlah total hampir 6 juta orang," kata Menlu Retno.
Retno menegaskan, pelemahan UNRWA berdampak luas, tidak hanya memperburuk pelayanan kepada pengungsi, tetapi juga secara sistematis menghapus isu pengungsi.
“Kalau kita lihat kenapa upaya pelemahan UNRWA ini dilakukan, ini tentunya dampaknya tidak hanya memperburuk pelayanan kepada pengungsi, tetapi secara sistematis dan strategis memang dilakukan oleh Israel untuk meniadakan isu pengungsi,” jelasnya.
Israel diduga memiliki tujuan strategis untuk menghilangkan hak kembali (right to return) bagi jutaan pengungsi Palestina yang tersebar di Yordania, Suriah, dan Lebanon.
"Ini salah satu elemen perjanjian perdamaian untuk para pengungsi yang dihilangkan oleh Israel," jelas Retno.
“Jika mereka tidak dilayani, terpaksa mereka akan tinggal di negara-negara tersebut, sehingga isu pengungsi menjadi tidak ada," imbuhnya.
Sebagai wujud kepedulian bagi warga Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan dana kemanusiaan yang dapat disalurkan melalui NU Online Super App di fitur Zakat & Sedekah atau lewat tautan https://applink.nu.or.id/donation.