Jakarta, NU Online
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan dari ibunya ia lebih mengenal NU.
Pernyataan tersebut diungkapkannya sesaat menjelang pagelaran wayang dalam harlah ke-95 NU di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (7/4) malam.
“Dari ibu saya belajar adat istiadat dan keagamaan secara NU,” kata Susi.
Terkait pertunjukan wayang yang digelar malam itu, Menteri Susi mengatakan bahwa wayang mengingatkannya bagaimana Islam disebarkan di Pula Jawa.
(Baca: Kiai Said: Wayang Sarat Filsafat Kehidupan)
“Raden Patah mengenalkan Islam dengan wayang, dengan tutur kata pewayangan yang bijak dan merangkul seluruh masyarakat pada saat itu, sehingga Islam begitu mudah diterima oleh masyaraat,” ujar Menteri Susi.
Wayang sebagai salah satu budaya Indonesia. Susi pun menyatakan keyakinannya bahwa budayalah yang akan merekatkan bangsa Indonesia, seperti yang dijunjung NU.
“Kebersamaan antaragama, kerukunan, saya yakin NU dengan payung besarnya bisa menaungi umat beragama di Indoensia tanpa melupakan budaya adalah bagian dari bangsa ini,” lanjutnya.
(Baca: Menteri Susi Yakin NU Mampu Menjaga Indonesia)
Melalui media wayang pula, Susi sempat mengundang dalang Ki Entus Susmono keliling di pantura untuk mengenalkan dan menyosialisasikan kebijakan tentang kedaulatan laut.
“Laut yang besar harus kita jaga, seperti kata Presiden Jokowi laut harus menjadi masa depan bangsa Indonesia. Menjaga kedaulatannya dan keberlanjutannya,” ujar menteri asal Pangandaran, Jawa Barat ini.
Menurut Susi keberlanjutan laut adalah juga perintah Allah. Allah menginginkan kita hidup untuk bijak mengeksploitasi sumber daya alam yang ada.
“Itulah cara yang benar mensyukuri nikmat dari Tuhan. Laut Indonesia terpanjang kedua di dunia (dikelola dengan) amanah mengikut ajaran agama, Indonesia akan hebat,” ujarnya.
Memungkasi sambutannya Susi mengatakan stekholder perikanan adalah kebanyakan anggota NU. (Kendi Setiawan)