Jakarta, NU Online
Muhammad Miftah El Azmi terpilih sebagai Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jerman mendampingi KH Syaeful Fatah sebagai Rais Syuriyah pada Konferensi Cabang Istimewa Ke-6 PCINU Jerman di Frankfurt, Rabu (25/12/2024).
Miftah menegaskan visinya memimpin Nahdliyin Jerman adalah membawa PCINU Jerman tinggal landas. Menurutnya, kepengurusan sebelum-sebelumnya telah meletakkan fondasi penting bagi organisasi.
"Jika diibaratkan pesawat, beliau-beliau (pengurus sebelumnya) sudah membangun fondasi cukup kuat dengan melanjutkan lebih baik lagi. Era tinggal landas menunjukkan bahwa semuanya sudah dipersiapkan sehingga kepengurusan saya tinggal memetik hasilnya membangun program," katanya.
Hal itu ditunjukkan dengan berbagai program dan pengakuan secara legal formal dari Pemerintah Jerman sebagai organisasi kemasyarakatan berbasis keagamaan dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
"Ruang gerak kita semakin baik untuk melanjutkannya," kata pria yang kini aktif sebagai arsitek di Jerman itu.
Miftah menyampaikan bahwa di antara misinya adalah melanjutkan ekosistem berkelanjutan, khususnya dalam bidang keagamaan, pendidikan, dan kebudayaan.
"Kira ingin membangun NU Center Jerman sebagai etalase Islam Indonesia di Jerman. Ini sebetulnya sudah terwujud tapi masih dalam bentuk bangunan tidak terlalu besar dengan nama Walisongo Center Berlin. Itu sebenarnya cikal bakal yang nantinya akan menjadi NU Center Jerman," katanya.
Hal tersebut juga sejalan dengan harapan untuk membawa nilai-nilai Islam Nusantara dibumikan di Jerman. "Kita sedikit demi sedikit berusaha mengintegrasikan nilai Islam yang kita bawa dari Indonesia dengan masyarakat Jerman," katanya.
Di samping itu, PCINU Jerman juga bergerak untuk menjadi solusi bagi masyarakat dengan melanjutkan pelayanan masyarakat yang sudah berjalan, seperti membuka ruang bagi mualaf dan ruang tanya jawab keagamaan, hingga pemulasaran jenazah.
PCINU Jerman juga bergerak menjalankan pemberdayaan dan kolaborasi untuk meningkatkan taraf hidup wawasan santri Indonesia. Hal itu sudah dilakukan dengan beragam kegiatan bersama sejumlah Universitas Nahdlatul Ulama (UNU).
PCINU juga menjadi salah satu organsaisi yang menjadi acuan bagi pemerintah Indonesia untuk membantu dalam menyosialisasikan program pemerintah Indonesia di Jerman.
Miftah mengaku penerimaan amanah sebagai ketua ini atas pertimbangan pembelajaran yang sudah diperoleh di kepengurusan sebelumnya. Pada Konfercab V tahun 2021, ia juga dicalonkan oleh peserta untuk memimpin Nahdliyin Jerman.
Namun saat itu, ia belum bersedia dan memilih untuk membantu kepemimpinan Muhammad Rodlin Billah, ketua sebelumnya yang kembali terpilih, untuk memperkuat berbagai inisiasi yang sudah dijalankan.
"Ketika tanggal 25 Desember 2024 PCINU Jerman menunjuk saya sebagai ketua tanfidziyah, karena sudah ada persiapan sekitar tiga tahun, saya pun menyanggupi," kata pria yang sudah tinggal di Jerman selama sembilan tahun itu.