Pontianak, NU Online
Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQ) yang digelar Jam’iyyatul Qurra` Wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) maupun yang digelar Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) sama-sama bertujuan menysiarkan syiar Al-Quran di seluruh persada Indonesia.
<>Hal itu ditegaskan Rais Majelis Ilmi JQHNU Prof. Dr. KH Ahsin Sakho Muhammad pada malam penutupan MTQ Nasional VII antar-Pondok Pesantren, MTQ Internasional I dan Musyawarah Nasional IV JQH NU, Ahad malam (8/7) di stadion Sultan Syarif Abdurahman, Pontianak, Kalimantan Barat.
“Dengan demikian, LPTQ dan JQHNU adalah mitra yang saling mendukung, sama-sama berjuang menyebarkan Al-Quran,” tambahnya.
Menurut Ahsin, jumlah provinsi di Indonesia lebih dari 30. MTQ Nasional yang diselenggarakan dua tahun sekali, sehingga satu provinsi yang telah menyelenggarakan MTQ, harus menunggu sekitar 60 tahun ke depan.
“Nah, MTQ Jam’iyyatul Qurra` Wal Huffazh ingin mengisi provinsi-provinsi yang sedang lama menunggu itu,” ujarnya. Ahsin juga memuji pemerintah Kalimantan Barat dan dan warga masyarakat yang berhasil mendukung dan menyukseskan MTQ JQH NU.
“Pontianak menjadi tonggak bersejarah Jam’iyyatul Qurra` Wal Huffazh Nahdaltul Ulama, karena untuk pertama kalinya, di bumi khatulistiwa ini, MTQ Internasional I Jam’iyyatul Qurra` Wal Huffazh diselenggarakan,” ungkapnya, disambut gegap gempita ribuan hadirin yang memenuhi stadion dan haru para pengurus JQH NU.
MTQ ditutup secara resmi Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya ditandai dengan pemukulan bedug bertalu-talu. Kemudian disambut tepuk tangan seluruh hadirin dan pesta kembang api warna-warni dan mercon yang memenuhi langit Pontianak.
Penulis : Abdullah Alawi