Nasional

Mudir ‘Ali JATMAN Tekankan Jamaah Tarekat Harus Menopang Tanggung Jawab Kebangsaan

Ahad, 21 September 2025 | 22:00 WIB

Mudir ‘Ali JATMAN Tekankan Jamaah Tarekat Harus Menopang Tanggung Jawab Kebangsaan

Mudir Ali JATMAN KH Ali Masykur Musa di Blitar, Jawa Timur, Ahad (21/9/2025). (Foto: dokumentasi JATMAN)

Jakarta, NU Online

 

Mudir ‘Ali Idarah Aliyyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN) KH Ali Masykur Musa menekankan pentingnya melaksanakan tanggung jawab kebangsaan dan kenegaraan (himayatud daulah) bagi para jamaah, khususnya pengamal tarekat.

 

Himayatud daulah artinya kita melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita sebagai warga negara dengan cara menjaga ketentraman masyarakat dan melindungi negara serta pemerintahan dari berbagai ancaman eksternal maupun internal untuk memperkokoh keutuhan bangsa Indonesia” ujarnya dalam acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw di Pendopo Pemerintah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Ahad (21/9/2025).    

 

Menurutnya, kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini dihadapkan pada berbagai persoalan kompleks. Peran seluruh masyarakat, khususnya para pengamal tarekat, sangat dibutuhkan dalam menghadapi ancaman yang kini tidak lagi hanya menjadi tugas dan tanggung jawab negara semata. 

 

Ancaman dan tantangan tersebut, lanjutnya, sangat dipengaruhi oleh konstelasi politik global yang terus bergerak dinamis. Saat ini, lanskap geopolitik global tidak lagi unipolar atau terpusat pada satu negara yang mendominasi, melainkan telah memasuki era multipolar. 

 

Ia menambahkan, tidak hanya negara Amerika Serikat dan Eropa Barat yang menjadi aktor utama dalam mempengaruhi sistem politik internasional, tetapi juga muncul negara-negara lain yang berpengaruh di panggung politik dunia. Ia menyebut di antaranya China, Rusia, India, Iran, Turki, Pakistan, dan juga Indonesia. 

 

“Kita harus membantu negara dalam menciptakan situasi masyarakat yang aman, damai, dan kondusif. Sehingga dengan demikian, program-program pemerintahan dapat berjalan dengan baik dan aspirasi masyarakat dapat diwujudkan, khususnya, mengurangi kesenjangan sosial ekonomi dan mewujudkan tujuan berbangsa dan bernegara” ungkapnya.

 

Ia menjelaskan bahwa tujuan berbangsa dan bernegara, sebagaimana tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, meliputi melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Tidak hanya itu, tetapi juga memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. 

 

“Dalam pandangan ulama Nahdlatul Ulama (NU), dikenal tiga himayah yakni himayatul ummah (peran keumatan), himayatuddin (peran keagamaan), dan himayatud daulah (peran kebangsaan). Peran penting ini harus dilakukan warga NU dan khususnya jamaah JATMAN,” terangnya.