Jakarta, NU Online
Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) KH Ma’ruf Amin menyampaikan dukacita atas bencana banjir bandang Nusa Tenggara Timur yang terjadi pada Ahad (4/4) dinihari waktu setempat.
“Bangsa Indonesia sedang prihatin karena terjadi musibah di NTT yang tidak kita duga ternyata korbannya sudah di atas 100. Karena itu, saya menyampaikan turut berdukacita dan mudah-mudahan musibah tidak lagi terulang,” kata Wapres di tengah kunjungannya ke Kota Pariaman, Sumatera Barat, melalui video yang diterima NU Online, Selasa (6/4) pagi.
Menurutnya, pemerintah telah berkomitmen untuk melakukan berbagai upaya penanggulangan secara cepat. Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, kata Wapres, sudah terbang ke NTT untuk melihat dan memantau kondisi yang terjadi di sana dan melaporkannya.
“Semula (Doni Monardo) akan hadir di sini (Pariaman), karena akan ada acara penanaman pohon dan kemaren beliau terpaksa harus terbang ke NTT untuk melihat apa yang terjadi di sana dan melaporkan,” kata Wapres.
“Kita seluruh bangsa Indonesia berdukacita atas musibah mudah-mudahan keluarga yang tertimpa musibah ini diberikan ketabahan dan kesabaran,” pungkasnya.
Dikutip dari situs resmi BNPB, data terbaru pada Senin (5/4) pukul 23.00 WIB sebanyak 2.019 KK atau 8.424 warga mengungsi serta 1.083 KK atau 2.683 warga lainnya terdampak.
Pengungsian terbesar berada di Kabupaten Sumba Timur dengan jumlah 7.212 jiwa (1.803 KK), Lembata 958, Rote Ndao 672 (153 KK), Sumba Barat 284 (63 KK), dan Flores Timur 256. Musibah yang disebabkan karena siklon tropis ini berdampak di delapan wilayah administrasi kabupaten dan kota.
Di antaranya Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, dan Alor. Total warga meninggal dunia (MD) berjumlah 128 warga selama cuaca ekstrem berlangsung di beberapa wilayah tersebut, dengan rincian Kabupaten Lembata 67 orang, Flores Timur 49, dan Alor 12. Sementara korban hilang mencapai 72 orang. Dengan rincian di Kabupaten Alor 28 orang, Flores Timur 23, dan Lembata 21.
Bencana cuaca ekstrem di beberapa wilayah juga berdampak pada sejumlah kerugian total antara lain 1.962 unit rumah terdampak, 119 unit rumah rusak berat (RB), 118 unit rumah rusak sedang (RS) dan 34 unit rumah rusak ringan (RR), sedangkan fasilitas umum (fasum) 14 unit RB, 1 RR dan 84 unit lain terdampak.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten/kota dibantu dengan multipihak masih terus melakukan penanganan darurat bencana seperti evakuasi, penyelamatan, pelayanan di pengungsian, distribusi logistik maupun pembukaan akses ke wilayah terisolir.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Fathoni Ahmad