Pekalongan, NU Online
Rais 'Aam Idarah Aliyah Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) Habib Luthfi bin Yahya memberikan pengajian kepada jamaah yang digelar di rumahnya pada Selasa (7/5) malam dengan kajian masalah shalat Jumat.
Di sela-sela pengajian, Habib Luthfi menilai bahwa peran masjid yang ada sekarang ini belum optimal, terutama dalam pemberdayaan masyarakat di sekitar masjid. Masjid, menurut Habib Luthfi mesti bisa berperan aktif dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat atau jamaah melalui program yang strategis.
Ulama yang selalu berbicara tentang martabat dan jati diri bangsa dalam ceramahnya memberi contoh, bahwa uang yang masuk masjid, misalnya, tidak seluruhnya atas nama waqaf dan sedekah jariyah.
“Agar uang masjid yang rata-rata jumlahnya besar-besar bisa dimanfaatkan untuk pemberdayaan masyarakat sekaligus untuk kemakmuran masjid,” ucap pimpinan organisasi dunia, Forum Ulama Sufi ini.
Jika uang itu tidak diatasnamakan waqaf dan sedekah jariyah, tambah Habib Luthfi, maka bisa digunakan untuk membentuk lembaga usaha atas nama masjid bentuknya bisa pertanian, bisa perdagangan, atau yang lainnya.
Selain itu, menurut ulama asal Pekalongan ini, masjid bisa mempunyai supermarket, minimarket yang hasil keuntungannya bisa digunakan untuk beasiswa pendidikan, santunan kesehatan, termasuk untuk perawatan dan pengembangan fasilitas masjid.
Namun perlu dipisahkan, uang yang diterima sebagai waqaf dan jariyah serta uang yang arahnya pada pemberdayaan masyarakat tersebut.
Habib Luthfi bin Yahya juga mengingatkan bahwa umat bukan saatnya lagi ribut masalah khilafiyah seperti qunut, terawih 8 atau 20, hisab rukyah. “Seakan tema-tema seperti ini dijadikan alat untuk mencegah umat Islam fokus memandang ke depan untuk kemajuan umat,” tegas Habib. (Muiz)