Ngaji Ramadhan, Gus Ulil Jelaskan Kebutuhan Dasar Manusia untuk Hidup Bermasyarakat
Rabu, 20 Maret 2024 | 10:00 WIB
H Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) pada Ngaji Pasanan Kitab Ihya Ulumiddin, disiarkan melalui kanal YouTube Ghazalia College, Senin (18/3/2024). (Foto: tangkapan layar YouTube Ghazalia College)
Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) menjelaskan pandangan Imam Al Ghazali mengenai kehidupan manusia yang disibukkan oleh tiga hal penting sandang, pangan, dan papan.
Dalam pandangan Imam Al Ghazali, kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan menjadi fondasi utama kehidupan manusia. Sebagaimana sebuah piramida, ketiga elemen ini menjadi pondasi yang kuat, memastikan kestabilan dan kelangsungan hidup individu serta masyarakat.
"Demi kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan tiga hal: makanan pokok untuk bertahan hidup, tempat tinggal, dan pakaian," kata Gus Ulil pada Ngaji Pasanan Kitab Ihya Ulumiddin, disiarkan melalui kanal YouTube Ghazalia College, Senin (18/3/2024).
Gus Ulil menekankan pentingnya peran pemerintah dalam memastikan ketersediaan dan stabilitas ketiga kebutuhan tersebut. Hal ini tidak hanya untuk mencegah ketidakpuasan dan protes dari masyarakat, tetapi juga keamanan pemerintah.
"Pemerintah berupaya keras untuk menjaga stabilitas harga untuk ketiga kebutuhan tersebut karena urusan pangan sangat vital. Ketidakstabilan dalam hal pangan bisa mengakibatkan krisis yang mengancam kebutuhan dasar manusia," jelasnya.
Menurut Gus Ulil, pemahaman Imam Al Ghazali tentang kehidupan manusia tidak terbatas pada aspek spiritual atau keagamaan saja. Namun, juga mencakup observasi mendalam terhadap kehidupan sehari-hari manusia dalam masyarakat.
Manusia bukanlah makhluk seperti binatang. Manusia adalah makhluk yang unik, memerlukan proses intermediasi (penghubung) melalui pendidikan untuk menciptakan banyak profesi.
"Ini adalah alasan mengapa manusia perlu mengelola dunia karena manusia diciptakan oleh Allah dengan eksistensi yang berbeda dengan binatang. Oleh karena itu, muncul lima profesi pokok yang merupakan kebutuhan primer," tuturnya.
Kelima profesi tersebut, kata Gus Ulil, meliputi petani, penggembala hewan, penenun, pembangun, dan pengelolaan hasil alam yang tidak digunakan untuk makanan dan pakaian, seperti tambang emas, batu bara, dan nikel yang diolah menjadi barang-barang lainnya.
"Banyak profesi turunan yang berasal dari lima profesi utama ini, semuanya merupakan hasil observasi Al Ghazali terhadap kehidupan manusia sehari-hari, bukan hanya membahas hukum syariah, fiqih, atau akidah," ujarnya.
Dari lima profesi utama ini, muncul profesi lainnya seperti pertukangan untuk membuat alat dari kayu, pandai besi, pembuatan barang dari kulit.
"Ini adalah hasil observasi Imam Al Ghazali tentang manusia yang hidup dalam masyarakat. Manusia tidak dapat hidup sendirian," ujar Gus Ulil.
Manusia memerlukan kerja sama
Selain itu, Gus Ulil juga mengulas tentang pentingnya kerja sama dan komunitas dalam kehidupan manusia. Terdapat dua alasan kebutuhan manusia yang memerlukan interaksi dan kerja sama dengan sesamanya.
"Manusia memiliki kebutuhan akan keturunan untuk mempertahankan kelangsungan spesies manusia karena itu manusia tidak dapat hidup sendirian; minimal dia memerlukan pasangan, baik itu suami atau istri," jelasnya.
Kedua, manusia memerlukan kerja sama untuk menciptakan usaha kolektif sebab individu tidak dapat mandiri dalam merawat anak atau mengolah makanan.
"Manusia tidak dapat membangun keluarga tanpa adanya masyarakat atau komunitas. Ketika seseorang membutuhkan makanan, maka ada petani, pedagang, dan tukang yang bekerja. Semua itu tidak akan tercapai jika hidup sendirian," tandas Gus Ulil.