Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk secepatnya mencari pengganti Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih yang meninggal dunia akhir bulan lalu. NU menilai kesehatan sebagai sektor strategis yang secepatnya harus mendapatkan penanganan secara optimal. <>
Ketiadaan pimpinan yang tetap di Kementerian Kesehatan pascameninggalnya Endang Rahayu Sedyaningsnih, dianggap akan menghambat optimalisasi layanan kesehatan kepada masyarakat. SBY didesak segera menetapkan pejabat definitif pada posisi Menteri Kesehatan.
"Presiden harus segera mengisi kekosongan pos Menteri Kesehatan. Untuk menjaga kesinambungan, paling mudah bisa saja Wakil Menteri diangkat menjadi Menteri Kesehatan," desak Ketua Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH) NU Andi Najmi Fuaidi di Jakarta, Selasa (9/5).
Sosok Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron, menurut Andi adalah pilihan tepat untuk mengisi jabatan Menteri Kesehatan yang lowong. Ali Gufron dinilai memiliki profesionalitas di bidang kesehatan.
"Yang paling penting posisi Pak Ali Gufron sekarang sangat dilematis. Satu sisi dituntut profesional, sementara di sisi lain terbentur aturan ketata negaraan, karena beliau tidak mempunyai otoritas untuk mengambil keputusan," tandas Andi.
Untuk desakannya tersebut Andi kembali menegaskan jika kesehatan adalah sektor strategis yang harus ditangani oleh sosok dengan kapabilitas tepat. Jika sektor kesehatan dibiarkan terlalu lama mengalami kekosongan pengambil kebijakan yang tetap, dikhawatirkan justru akan mengganggu stabilitas pemerintahan.
“Kementerian Kesehatan itu menangani persoalan yang menyangkut hajat hidup orang banyak, melibatkan dana besar, dan membutuhkan profesionalisme. Waktu efektif Pemerintah bekerja makin singkat, karena itu sebaiknya Presiden segera memulihkan kembali otoritas Kementerian Kesehatan," tuntas Andi.
Penulis: Emha Nabil Haroen