Sidoarjo, NU Online
Membangun kesadaran melalui Kotak Infak atau Koin Muktamar NU adalah sebuah gagasan cerdas. Hal tersebut untuk membangkitkan kembali semangat bagi kader organisasi sosial keagamaan ini agar peduli kepada jamiyahnya.
Penegasan disampaikan H Mochammad Zaenal Abidin saat menghadiri kirab Koin Muktamar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Jati Agung yang berlokasi di jalan Jeruk nomor 27 Taman, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (17/2).
“Dengan dikumpulnya Koin Muktamar ini, kemandirian Muktamar NU nanti akan semakin jelas. Orang-orang yang akan masuk mengintervensi dibatasi karena kita sudah mampu membiayai seluruh kegiatan sendiri melalui kader-kader,” kata Wakil Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sidoarjo, tersebut.
Ia berpandangan bahwasanya Koin Muktamar NU adalah bagian dari gerakan kader NU yang juga harus punya kepedulian terhadap kegiatan besar NU yaitu muktamar.
“Karenanya, NU mendukung seluruh lini baik mulai dari Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), kemudian lembaga untuk terlibat langsung dalam proses penggalangan donasi Koin Muktamar ini,” ungkapnya.
Dalam pandangannya, tujuan kegiatan yang pertama adalah membangun kepedulian pribadi dan jamaah beserta jamiyah.
“Kedua, bahwa NU itu besar. Maka pembiayaan seluruh kegiatan harus diambilkan dari kader, dalam artian kita membangun kemandirian supaya tidak diintervensi oleh kelompok lain, karena memang saat ini NU sedang menjadi incaran,” ujar mantan Ketua Komite Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sidoarjo tersebut.
Disampaikannya, bahwa semua yang berkumpul dalam rangka bersama punya kepedulian terhadap Muktamar NU.
“Walaupun yang berjuang mati-matian bagi Indonesia adalah kiai-kiai NU, tapi dalam berkiprah tidak pernah meminta kepada negara. Kita harus punya peduli dengan menyisihkan uang saku untuk NU,” tuturnya disambut tepukan tangan siswa.
Dirinya yakin anak-anak punya kepedulian besar kepada NU. Apalagi pendiri yayasan adalah Kiai Fuad Anwar yang juga tokoh NU nasional.
“Kalau kalian tidak punya peduli, berarti tidak mengikuti pendiri Yayasan Jati Agung. Karennya, siapa yang memasukkan infaknya ke dalam kaleng Koin Muktamar ini saya doakan sukses, menjadi kader bangsa mulia dan masuk surga,” tuturnya.
Kirab koin di sekolah tersebut diikuti dewan guru, kepala sekolah SMP dan SMA Jati Agung, serta ratusan siswa yang terdiri dari SMP dan SMA yang berjumlah sekitar 170.
Sekretaris UPZIS LAZISNU Taman, Tarmuji saat dikonfirmasi NU Online mengemukakan harapannya terkait hasil Muktamar NU nanti.
“Semoga NU ke depan mendapatkan pemimpin amanah, cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhineka Tunggal Ika dan cinta kepada NU. Semoga pemimpin ke depan bisa merangkul dan memberikan perlindungan kepada NU,” harapnya.
Target perolehan kirab Koin Muktamar di wilayah MWCNU Taman ini sekitar 40 juta. Dan panitia sudah menyetor ke NU Care-LAZISNU Kabupaten Sidoarjo sebesar Rp. 26.725.000. Proses penggalangan donasi Koin Muktamar hingga saat ini masih berjalan di beberapa sekolah, dan hasilnya akan disetorkan lagi.
Kontributor: Yuli Riyanto
Editor: Ibnu Nawawi