Ketua Umum PP Pergunu KH Asep Saifuddin Chalim dalam raker pertama PC Pergunu Sidoarjo di Institut Pesantren KH Abdul Chalim (IKHAC) Pacet Mojokerjo, Jawa Timur. (Foto: Dok. Pergunu Sidoarjo)
Ahmad Hanan
Kontributor
Sebagai langkah untuk merumuskan agenda kerja yang lebih efektif serta memunculkan pemikiran strategis guna laju organisasi, Pengurus Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PC Pergunu) Sidoarjo menggelar rapat kerja pertama pada Sabtu-Ahad (15-16/2) di Institut Pesantren KH Abdul Chalim (IKHAC) Pacet Mojokerto, Jawa Timur.
Kegiatan yang dibuka oleh Sururi, Ketua Pengurus Wilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PW Pergunu) Jawa Timur, ini diikuti oleh Pengurus Anak Cabang (PAC) Pergunu se-Sidoarjo.
Menurut Sururi, salah satu tujuan penting dari diadakannya raker adalah agar laju organisasi bisa lebih efektif dan dapat memunculkan pemikiran strategis bagi organisasi.
“Tujuan penting diadakannya raker adalah agar laju dari organisasi bisa lebih efektif serta dapat memunculkan pemikiran strategis bagi organisasi yang memiliki nilai manfaat bagi masyarakat,” ucapnya, Sabtu (15/2).
Sementara itu, Ketua PC Pergunu Sidoarjo, Abdul Mujib, menjelaskan bahwa selama ini Pergunu Sidoarjo ini termasuk organisasi yang baru di Sidoarjo. Untuk itu, dirinya sangat berharap ke depannya mampu menjadi organisasi guru yang profesional dengan ikon bintang sembilan.
“Alhamdulillah raker PC Pergunu Sidoarjo bersama PAC se-Sidoarjo ini menghasilkan rumusan-rumusan progam kerja yang luar biasa bagi organisasi yang mungkin dianggap baru di Sidoarjo ini dan semoga semuanya dapat berjalan lancar,” tukasnya.
“Mohon doa restunya semoga banyak manfaat nya bagi banyak masyarakat Sidoarjo. Khususnya yang berprofesi guru,” lanjutnya.
Menurut Abdul Mujib, ada lima program kerja yang akan dipriotaskan oleh pengurus Pergunu Sidoarjo. Pertama adalah pendataan guru NU, baik di sekolah negeri maupun swasta, termasuk juga di lingkungan LP Ma’arif NU ataupun bukan.
Kedua, lanjut dia, penerbitan kartu anggota Pergunu bagi para pengurus dan anggota. Ketiga adalah pengadaan seragam Pergunu bagi guru-guru yang menjadi pengurus ataupun anggota.
“Selanjutnya adalah mengenai kesepakatan bersama untuk memakai seragam Pergunu satu bulan sekali, yaitu pada Kamis kedua bagi Pengurus dan anggota. Nantinya akan dimintakan instruksi langsung dari PCNU Sidoarjo,” jelasnya.
“Terakhir adalah penguatan SDM, baik secara akademik maupun non-akademik, terutama yang berhubungan dengan pembelajaran berbasis teknologi,” imbuhnya.
Acara ditutup oleh Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pergunu, KH Asep Saifuddin Chalim. Dirinya berpesan agar guru-guru NU untuk memperhatikan SDM guna meningkatkan kinerja guru, khususnya yang menunjang kompetensi akademik dan akhlak.
“Untuk dapat mewujudkan sekolah yang baik dan dipercaya masyarakat, para guru harus mempunyai komitmen untuk memajukan sekolah tersebut,” tegas Kiai Asep, Ahad (16/2).
“Yayasan ataupun kepala sekolah guru jangan dijadikan sebagai objek, melainkan dijadikan sebagai patner atau mitra. Karena dengan itu para guru akan merasa dimuliakan dan bekerja dengan perasaan, bukan dengan paksaan,” pungkasnya.
Kontributor: Ahmad Hanan
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua