Bekasi, NU Online
Luar biasa semangat ibu-ibu Muslimat NU dalam memerangi bahaya narkoba. Tak berhenti pada deklarasi dan bimtek, mereka juga mengikuti workshop Peningkatan Kapasitas Tokoh Agama dalam Penanggulangan Penyalahgunaan Napza yang digelar Direktorat RSKP (Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan) Napza Kemensos RI di Bekasi, Jawa Barat, 3-6 November.
“Jangan lihat usia kami, tapi lihatlah semangat kami dalam mencegah bahaya narkoba,” kata Ketua I PP Muslimat NU, Nyai Hj Machfudhoh Aly Ubaid saat acara pembukaan, Kamis (3/10) malam.
Menurut Machfudhoh, memberantas narkoba tak cukup dilakukan aparat atau Kemensos tapi juga butuh dukungan masyarakat, para tokoh agama termasuk Muslimat NU yang punya kepengurusan hingga anak ranting (dusun). “Insyaallah kami semua siap menanggulangi bahaya narkoba,” tegasnya.
Muslimat NU tergerak memberantas narkoba, lanjut Machfudhoh, karena punya tanggung jawab untuk memikirkan masa depan generasi bangsa.
“Kita melakukan ini tiada lain karena cinta pada bangsa dan negara, hubbul wathan minal iman (cinta tanah air bagian dari iman),” tandasnya seperti kutip dari laman resmi Muslimat NU.
Karena itu, katanya, tugas ibu-ibu yang pertama harus diselamatkan yakni lingkungan keluarga sendiri, lingkungan masyarakat baru anggota.
“Tidak hanya Muslimat NU saja yang kita sasar, tapi masyarakat sekitar adalah tanggung jawab bersama. Tanggung jawab kita pada Allah Swt,” ujarnya.
Tak lupa Machfudhoh berterima kasih pada Kemensos, pengurus wilayah dan cabang Muslimat NU yang telah meluangkan waktu untuk datang, walaupun pada 23-27 November akan kembali berkumpul dalam arena kongres ke-17.
“Inilah yang menjadi kebanggan kami, inilah hebatnya Muslimat NU. Walau hanya diundang lewat SMS mereka bisa datang padahal sebentar lagi kami akan berkongres. Dan saya lihat mulai dari pojok belakang sampai depan, wajah ibu-ibu tegar dan segar,” katanya. Red: Mukafi Niam