Nyai Sinta Nuriyah Jelaskan Pentingnya Peran Perempuan di Masa Covid-19
Senin, 8 Maret 2021 | 08:30 WIB
Jakarta, NU Online
Ibu Negara keempat Republik Indonesia, Ny Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, menjelaskan pentingnya peran perempuan di masa pandemi Covid-19. Sebab, di dalam situasi yang tidak normal, perempuan mampu menjadi tumpuan bagi keluarga.
“Saat para lelaki bingung dan mengalami depresi karena kehilangan pekerjaan, maka perempuan menjadi penentu keutuhan keluarga. Perempuan menjadi tumpuan kegalauan suami menghadapi tekanan hidup,” katanya dalam webinar Peringatan Hari Perempuan Internasional yang diselenggarakan PP Muslimat NU, pada Senin (8/3) pagi.
Lebih lanjut, istri Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini menegaskan, jika perempuan tidak kuat dalam menghadapi kondisi sulit di tengah pandemi Covid-19, maka keutuhan keluarga bisa menjadi terancam.
“Tetapi jika perempuan tangguh dan kuat, maka bisa membangkitkan semangat suami membantu menyelesaikan tekanan hidup secara bersama, sehingga keutuhan keluarga akan bisa diselamatkan,” ucap Ibu Bangsa yang berusia 73 tahun, tepat hari ini.
Ia lantas mengutip beberapa data yang menunjukkan bahwa sejak pandemi Covid-19 melanda, angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di negeri ini meningkat. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI mencatat, terdapat 2,8 juta pekerja terkena PHK.
“Sementara data dari Menteri Keuangan Sri Mulyani ada 5 juta lebih pekerja ter-PHK. Data Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) lebih besar lagi. Selama pandemi Covid-19 ada 15 juta orang di-PHK,” tuturnya.
Meningkatnya PHK itu, lanjut Nyai Sinta, membuat perempuan tidak hanya dituntut berperan ganda, tetapi harus menjalankan multiperan. Di antaranya berperan sebagai ibu, istri, pendidik, sekaligus juga tulang punggung keluarga demi kelangsungan hidup rumah tangga.
“Kondisi ini membuktikan bahwa peran perempuan di sektor apa pun menjadi sesuatu yang penting. Selamat hari perempuan sedunia. Semoga selanjutnya, perempuan akan lebih dihargai, dihormati, dan dapat menempati posisi yang setara dengan laki-laki,” tegas peraih Gelar Doktor Honoris Causa Bidang Sosiologi Agama dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.
Tingkatkan peran
Di kesempatan yang sama, Ketua III PP Muslimat NU Ny Hj Mursyidah Thahir menegaskan bahwa kaum perempuan di seluruh dunia didorong untuk meningkatkan peran. Hal ini harus dilakukan demi mewujudkan kedamaian dan kemakmuran dunia.
Menurut Nyai Mursyidah, webinar yang diselenggarakan dengan tema ‘The Role of Women in Building a Just Peaceful and Prosperous Society’ merupakan gerak awal yang dilakukan PP Muslimat NU yang akan mewujudkan cita-cita kemakmuran, kedamaian, dan ketenteraman di seluruh dunia.
“Cita-cita itu harus diwujudkan ketika banyak sekali ujian atau musibah yang kita hadapi, salah satunya Covid-19 dan juga musibah-musibah lain. Semoga kita semua mendapatkan hidayah, petunjuk, dan lindungan dari Allah,” tuturnya.
“Semoga acara ini memberikan manfaat kepada bangsa Indonesia khususnya, dan kaum ibu di seluruh dunia. Selamat kepada bidang luar negeri yang telah melaksanakan webinar ini. Insyaallah dapat menciptakan kedamaian yang kita cita-citakan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, webinar ini menghadirkan dua pembicara lain yakni Jamshed M Kazi dari UN Women Representative Indonesia, Liasion ASEAN, dan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta KH Nasaruddin Umar.
Diskusi yang dipandu Ketua PP Muslimat NU sekaligus Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid ini juga dihadiri oleh seluruh kader dan anggota Muslimat NU di tingkat wilayah dan cabang seluruh Indonesia.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Musthofa Asrori