Olimpiade Sains dan Karya Inovasi (OSKI), Implementasi Nyata Integrasi Keilmuan pada PTKI
Jumat, 15 November 2019 | 05:50 WIB
Penyelenggaraan Olimpiade Sains dan Karya Inovasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (OSKI-PTKI) di Makassar, 14-16 November 2019 (Foto: Kemenag)
Kementerian Agama RI melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam untuk pertama kalinya menyelenggarakan Olimpiade Sains dan Karya Inovasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (OSKI-PTKI). Kegiatan ini diselenggarakan di Makassar, 14-16 November 2019 yang dihadiri oleh seluruh dosen dan mahasiswa yang berasal dari rumpun ilmu sain dan teknologi dari UIN dan IAIN seluruh Indonesia.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Arskal Salim menyatakan paskatransformasi kelembagaan PTKI menjadi Universitas Islam Negeri (UIN), sejumlah program studi dan keilmuan berbasis rumpun sains dan teknologi telah berkembang dengan pesat. "Oleh karenanya, tuntutan PTKI saat ini adalah di samping mampu melahirkan sarjana yang ahli di bidang keislaman, juga ahli di bidang sains dan teknoligi," kata Arskal Salim, Kamis (14/11).
Menurut Arskal, Olimpiade Sains dan Karya Inovasi (OSKI) 2019 hadir sebagai wujud nyata atas implementasi khittah PTKI yang berorientasi pada integrasi keilmuan. "Sejumlah cabang sains dan karya inovasi yang diselenggarakan oleh dosen dan mahasiswa di lingkungan PTKI se-Indonesia dikompetisikan secara terbuka, jujur, dan sportif," imbuhnya.
Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Suwendi, menyatakan bahwa terdapat tiga bagian penting dalam olimpiade ini, yakni sains mahasiswa, karya inovasi dosen, serta karya inovasi dosen dan mahasiswa. Untuk bidang sains terdiri atas mata-mata lomba di bidang matematika, fisika, kimia, dan biologi. Sementara bidang karya inovasi terdiri atas temuan-temuan kreatif-inovatif berbasis bidang ilmu sain dan teknologi.