Pakar Penyakit Menular Sebut Vaksinasi Covid-19 bagi Anak Jadi Kabar Baik
Senin, 7 Februari 2022 | 14:45 WIB
Jakarta, NU Online
Pakar penyakit menular dari Universitas Maryland, Amerika Serikat, dr Faheem Younus mengatakan pemberian vaksinasi bagi anak merupakan kabar baik sekaligus melegakan bagi para orang tua. Hal ini lantaran, risiko penularan Covid-19 dapat terjadi ke semua kelompok umur, termasuk kelompok usia anak.
“Kabar Baik: Vaksin untuk anak di atas 6 bulan mungkin tersedia pada bulan Maret. Lebih cepat dari yang kita duga. Sangat melegakan bagi orang tua,” kata Faheem Younus melalui akun media sosial Twitternya, Ahad (6/2/2022).
Melansir The New York Times, Pfizer dan BioNTech diharapkan segera meminta Food and Drug Administration (FDA) untuk mengesahkan vaksin Covid untuk anak berusia di bawah 5 tahun. Sebelumnya pada pertengahan Desember, Pfizer dan BioNTech mengumumkan bahwa dua dosis vaksin, yang diberikan sepersepuluh dari dosis orang dewasa, tidak menghasilkan respons imun yang cukup kuat pada anak-anak usia 2 hingga 4 tahun.
Sejak awal pandemi hingga akhir Januari 2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat lebih dari 500 ribu kasus anak Indonesia terpapar Covid-19. Sebagai salah satu kelompok yang cukup rentan terpapar Covid-19, kelompok usia anak membutuhkan pemberian vaksinasi sebagai perlindungan dari ancaman penularan Covid-19.
Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Nahdlatul Ulama (NU) Peduli Covid-19, dr Muhammad Makky Zamzami menyampaikan pelaksanaan vaksinasi usia 6-11 tahun yang berlangsung di tanah air perlu digencarkan. Hal tersebut merujuk kepada kasus infeksi Covid-19 varian Omicron yang banyak menyasar anak-anak di Amerika Serikat.
"Di Amerika Serikat, dari beberapa penelitian di sana, Omicron meningkatkan tingkat perawatan pada anak. Salah satu rumah sakit mengalami kenaikan perawatan pada anak di bawah 6 tahun sekitar 58 persen karena Omicron," terangnya.
Dokter Makky mengatakan, varian Omicron masuk dalam daftar perhatian World Health Organization (WHO) atau variant of concern (VOC). Ia menjelaskan, varian ini memiliki resiko penularan tinggi, peningkatan infeksi ulang, dan berpotensi menurunkan efikasi vaksin.
"Omicron ini masuk ke dalam variant of concern. Ada di beberapa penelitian menyebutkan Omicron bisa menurunkan efikasi vaksin sekitar 20-40 persen," urai dr Makky.
Jenis vaksin yang digunakan di Indonesia telah sesuai dengan rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan mendapatkan persetujuan dari Badan POM. Selain itu, Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau efek samping dari pemberian vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6-11 cenderung lebih rendah dibandingkan pada orang dewasa. Dengan demikian, hal tersebut menunjukkan bahwa pemberian vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun dinyatakan aman.
“Dari segi umur, KIPI pada usia muda lebih rendah dari yang usia produktif dan lansia. Jadi tidak benar jika KIPI pada anak lebih tinggi,” kata Ketua Komisi Nasional Hindra Irawan Satari, dikutip laman resmi Kemenkes.
Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun telah dimulai Selasa 14 Desember 2021. Jumlah sasaran vaksinasi mencapai 26,5 juta anak berdasarkan data sensus penduduk 2020.
Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi