Nasional

Panitia Daerah Konsolidasikan PCNU Se-Jatim

Ahad, 15 Maret 2015 | 00:32 WIB

Surabaya, NU Online
Panitia Daerah Muktamar Ke-33 NU menggelar konsolidasi bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jawa Timur. Panitia dalam kesempatan ini menjelaskan teknis muktamar yang bakal dihelat Agustus mendatang di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
<>
“Muktamar kali ini merupakan muktamar terumit karena ditempatkan di empat pesantren,” kata Drs H Syaifullah Yusuf di hadapan para rais dan ketua PCNU se-Jatim, Sabtu (14/03), di Gedung PWNU Jawa Timur, Jalan Masjid Al-Akbar Timur Nomor 9, Surabaya. Konsolidasi dilakukan sebelum Grand Launching Muktamar Ke-33 NU.

Dalam pertemuan itu, Ketua Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jatim H Mutawakkil Alallah memberikan arahan kepada panitia daerah bahwa muktamar di Jombang ini sangatlah strategis. Di forum musyawarah tertinggi di NU ini akan ditegaskan dan dirumuskan kembali konsep Islam Nusantara.

Tema “Meneguhkan Islam Nusantara untuk Peradaban Indonesia dan Dunia” diusung dalam muktamar kali ini lantaran melihat kebutuhan akan perdamaian dunia Islam saat ini. Konsep NU inilah yang akan menjadi jawaban bagi dunia internasional. “Maka dari itu, muktamar nantinya akan membahas itu sebagai konsep Islam rahmatal lil alamin,” lanjut Kiai Mutawakkil.

Mutawakkil juga mengingatkan, kesuksesan muktamar NU menjadi taruhan bagi NU. PWNU Jatim berpesan kepada pengurus cabang untuk mendukung dan menyosialisakan di daerah masing-masing untuk menyambut muktamar NU.

Panda juga menjelaskan asal usul dari dana muktamar. Setiap pesantren mendapatkan dana sebesar 1 miliar. “Dana itu untuk menyiapkan segala perlengkapan muktamar, mulai dari kamar tidur, kamar mandi, dan infastruktur lainnya,” jelas Gus Ipul.

Dana sebesar itu diambilkan dari dana APBD Jawa Timur atas persetujuan Gubenur Jatim dan Ketua DPRD Jatim. Dana muktamar akan dikelola secara profesional dan prosedural. “Penggunaan APBD harus hati-hati, kalau dana konsumsi maka untuk konsumsi, dana transformasi maka harus untuk transformasi, tidak boleh disalahgunakan,” jelas Gus Ipul.

Pra acara muktamar akan dilakukan di setiap daerah di Jatim. Mulai dari Sidoarjo, Pamekasan, Pasuruan, hingga Banyuwangi.

Sementara itu, Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan, tema Islam Nusantara sudah tepat diusung di muktamar kali ini. Islam Nusantara, kata dia, menyinergikan nilai-nilai Islam dengan budaya lokal. Dengan pola seperti itu, Islam tidak akan pernah luntur dari muka bumi. “Selama teologi Islam sinergi dengan budaya lokal, Islam tidak akan luntur,” ucapnya.

Guru Besar bidang ilmu tasawuf itu menambahkan, dengan Islam Nusantara, NU mencoba untuk membelokkan kiblat peradaban Islam dari Timur Tengah ke Indonesia. Ia yakin itu bisa tercapai karena model Islam seperti itu lebih membawa kedamaian dari pada wajah Islam di Timur Tengah yang diwarnai perpecahan dan perang. “Mari kita alihkan kiblat peradaban Islam, bukan dari Timur Tengah, tapi dari Indonesia, wa bil-khusus NU,” tandas Said Aqil. (Rofi’i Boenawi/Mahbib)


Terkait