PBNU Dorong Peningkatan Kuota dan Kualitas Pembimbing Haji Perempuan
Kamis, 7 September 2023 | 18:30 WIB
Ketua PBNU, H Ishfah Abidal Aziz saat sambuatan acara penandatanganan kerja sama antara Pimpinan Pusat Fatayat NU dengan Ittihad Pembimbing Muthowif Haji dan Umrah Indonesia (IPMHUI) dan Bank Syariah Indonesia (BSI), di Kantor PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, Kamis (7/9/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)
Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Ishfah Abidal Aziz mendorong Kementerian Agama melakukan peningkatan pembimbing haji perempuan, baik kuota maupun kualitasnya.
Hal tersebut diungkapkan usai menghadiri acara penandatanganan kerja sama antara Pimpinan Pusat Fatayat NU dengan Ittihad Pembimbing Muthowif Haji dan Umrah Indonesia (IPMHUI) dan Bank Syariah Indonesia (BSI), di Kantor PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Ishfah mengatakan, peningkatan kuota petugas pembimbing ibadah haji perempuan untuk jamaah perempuan memang sudah menjadi kebijakan Menteri Agama H Yaqut Cholil Qoumas.
"Kita dari PBNU mendukung kebijakan tsb bahwa pembimbing ibadah perempuan harus ditingkatkan. Selain soal kuotanya, kapasitas juga harus ditingkatkan. Karena kebutuhan layanan bimbingan ibadah terhadap jamaah haji itu sangat dibutuhkan untuk jamaah haji perempuan," kata Ishfah kepada NU Online.
Menurutnya, karakteristik jamaah haji perempuan sangat khas. Jumlahnya pun lebih besar dibanding jamaah haji yang laki-laki. Karena itu, perlu adanya bimbingan secara khusus terhadap jamaah haji perempuan.
Selama ini, kata Ishfah, sebagian besar pembimbing ibadah haji Indonesia adalah laki-laki. Sementara di lapangan, persoalan fiqih terkait ibadah lebih sering dialami jamaah haji perempuan.
"Jamaah perempuan tidak mungkin menyampaikan persoalan-persoalan yang bersifat privat kepada pembimbing ibadah laki-laki. Mereka enggan menyampaikan, sehingga bisik-bisik di antara jamaah perempuan," kata Ishfah.
Dari tahun ke tahun, persoalan yang dihadapi jamaah haji perempuan relatif sama sehingga perlu ada upaya untuk memberikan kualitas yang terbaik bagi jamaah haji.
Karena itu, kata Ishfah, agenda upgrading dan sertifikasi uji kompetensi pembimbing ibadah haji dan umrah yang diselenggarakan PP Fatayat NU ini sangat penting dilakukan.
"Nanti dari Kementerian Agama juga akan dorong proses sertifikasi dari terhadap pembimbing ibadah perempuan untuk mempersiapkan pelaksanaan ibadah haji tahun 2024 nanti," ucap Ishfah.
Sementara itu, Ketua Umum PP Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah mengatakan, para peserta pelatihan pembimbing ibadah haji dan umrah itu adalah para pengurus Fatayat NU, dari pusat, wilayah, hingga cabang di sekitar Jabodetabek. Ia juga melibatkan para kader IPPNU.
Ia menyampaikan, kegiatan ini dimulai dari pusat dan akan diselenggarakan di beberapa wilayah, untuk mengakomodasi sahabat-sahabat PW Fatayat NU di beberapa daerah.
"Kebutuhan tenaga untuk mendampingi ibadah haji Indonesia, khususnya para perempuan jamaah haji tidak hanya di pusat, tapi juga di daerah-daerah sangat dibutuhkan. Kita ingin, pembimbing ibadah haji perempuan ini yang betul-betul memiliki kompetensi sesuai yang diharapkan,” katanya.