Nasional

PBNU Minta Pagar Nusa Terus Kembangkan Ketabiban dan Pengobatan Tradisional

Senin, 5 Desember 2022 | 19:00 WIB

PBNU Minta Pagar Nusa Terus Kembangkan Ketabiban dan Pengobatan Tradisional

Ketua PBNU Umarsyah saat menyampaikan amanat Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf pada Pembukaan Kongres IV Pagar Nusa di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, pada Senin (5/12/2022). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Umarsyah meminta Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa terus mengembangkan ketabiban dan pengobatan tradisional. 


Pernyataan itu diungkapkan Umarsyah, sebagai amanat dari Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan disampaikan dalam Pembukaan Kongres IV Pagar Nusa di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, pada Senin (5/12/2022). 


Menurut Umarsyah, ketabiban dan pengobatan tradisional itu merupakan peran dan fungsi khusus yang dimiliki Pagar Nusa, di samping sebagai pendekar atau pasukan elite NU.


"Ketabiban dan pengobatan tradisional yang disebut orang alternatif ini lebih tua daripada metode pengobatan medis. Sudah ada sejak puluhan abad lalu. Ini harus digali dan dikembangkan terus, baik fisik maupun psikis," ungkap Umarsyah.


Ia menjelaskan bahwa masyarakat kerap sakit yang tidak hanya disebabkan oleh virus, tetapi juga karena hal lain, seperti robohnya keuangan keluarga yang mengakibatkan stres berkepanjangan. Di sinilah, peran kader Pagar Nusa sebagai tabib dibutuhkan oleh masyarakat.


"Kita punya keterampilan di dalam pengobatan ini. Mulai pijat sampai wirid. Ini kekayaan Pagar Nusa, punya wirid yang sanadnya jelas," tuturnya.


"Kita selalu kembali ke kiai, kita minta amalan. Kita kembangkan wrid, pergunakan untuk kemaslahatan masyarakat luas. Ketabiban ini harus jadi prioritas program, di samping pencak silat sebagai olahraga," tambah Umarsyah.


Terapi Zamatera Pagar Nusa

Di Pagar Nusa, kini dikenal ada satu pengobatan alternatif yakni sebuah terapi yang disebut Zamatera, akronim dari Zaini Manipulation Therapeutic. Terapi ini ditemukan dan dikembangkan oleh Dewan Pakar Ketabiban PP Pagar Nusa Muhammad Zaini, sebagaimana artikel yang pernah tayang di NU Online.


Terapi Zamatera sangat cepat dan tepat mengarah ke sasaran. Terapi ini bisa digunakan untuk menyembuhkan orang yang sedang merasa sesak nafas, dan hanya membutuhkan waktu satu menit untuk membuat nafas kembali lega.


Terapinya ini fokus pada tulang belakang. Sebab kendali setiap orang ada pada sistem sarafnya. Sementara seluruh saraf berfungsi melalui tulang belakang. Karenanya, terapi Zamatera ini dinilai sangat efektif dan rasional.


Terapi Zamatera juga biasa dilakukan para santri untuk merenggangkan otot dan tulangnya, hingga muncul bunyi. Hanya saja, Zamatera digabungkan dengan medis atau teori pengetahuan anatomi tubuh.


Seorang terapis harus memahami susunan tulang belakang, sistem saraf, siapa yang boleh dan tidak untuk diterapi menggunakan metode Zamatera ini. 


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad