PBNU-Muhammadiyah akan Rutin Ngobrol Bareng terkait Kerja Sama yang Konkret
Jumat, 26 Mei 2023 | 06:30 WIB
Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menerima kunjungan Ketum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir di Kantor PBNU, Kamis (25/5/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)
Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengatakan bahwa NU dan Muhammadiyah merupakan ormas Islam yang memiliki banyak kesamaan. Banyak hal-hal yang dimiliki kedua ormas ini yang selaras dan memiliki kesamaan dalam pendapat dan pemikiran. Di antaranya terkait soal kebutuhan kepemimpinan moral, soal kebutuhan untuk membangun strategi memperjuangkan ekonomi yang lebih adil dan lain sebagainya.
“Tadi ada pemikiran bagaimana kalau kita bikin forum ngobrol-ngobrol bareng secara agak rutin,” ungkap Gus Yahya saat menerima kunjungan silaturahmi Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof H Haedar Nashir beserta jajaran ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, Kamis (25/5/2023).
“Memang sekarang ini kebutuhan untuk mewujudkan kerja sama yang konkret antara NU dan Muhammadiyah ini saya kira sudah semakin besar,” imbuhnya.
Di antara kebutuhan tersebut menurut Gus Yahya adalah terkait kepemimpinan moral dalam menjelang pemilihan umum (pemilu) 2024 mendatang. Kepemimpinan moral menurut Gus Yahya, sangat diperlukan dalam politik agar para politisi tak hanya mengedepankan kepentingan-kepentingan pragmatis.
"Dalam politik ini perlu ada kepemimpinan moral supaya tidak disetir dengan kepentingan-kepentingan pragmatis," kata Gus Yahya.
Sehingga menurutnya PBNU dan Muhammadiyah akan melanjutkan diskusi-diskusi untuk bisa membangun strategi bersama agar bisa berpengaruh atas berbagai macam isu yang berkembang.
"Nanti kedua belah pihak (PBNU dan Muhammadiyah) akan terus melanjutkan diskusi-diskusi ini. Karena kalau soal komunikasi langsung sudah biasa, tapi kita ingin bersama-sama mencari strategi untuk menciptakan momentum, mudah-mudahan bisa berpengaruh," kata Gus Yahya.
Selain terkait politik, PBNU dan Muhammadiyah juga akan menjalin kerja sama dalam membangun strategi ekonomi yang lebih berkeadilan. Gus Yahya mengakui, pihaknya akan belajar dari Muhammadiyah tentang kerja-kerja administrasi organisasi dan pelayanan terhadap umat.
"Saya kira, ini akan menjadi ladang khidmah yang sangat subur bagi NU dan Muhammadiyah. Kami berterima kasih sekali. Mudah-mudahan ini menjadi kunjungan yang berkah," harap Gus Yahya.
Hadir dalam kunjungan tersebut sejumlah pengurus PBNU di antaranya Wakil Ketua Umum H Amin Said Husni, Sekretaris Jenderal H Saifullah Yusuf, serta Wakil Sekretaris Jenderal Najib Azca, Suleman Tanjung, dan Imron Rosyadi Hamid.
Sementara Prof Haedar Nashir didampingi oleh Sekretaris Umum Prof H Abdul Mu'ti, Bendahara Umum Hilman Latief, jajaran Ketua Prof Anwar Abbas, Saad Ibrahim, dan Agus Taufiqurrahman, serta jajaran Sekretaris Izzul Muslimin dan M Sayuti.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syamsul Arifin