PBNU Sambut Kedatangan Mahmoud Al-Habbash, Ungkap Permasalahan di Palestina
Kamis, 8 Agustus 2024 | 08:30 WIB
PBNU menyambut kedatangan Penasihat Presiden Palestina, Mahmoud Al-Habbash, dengan melangsungkan gala dinner di Hotel Borobudur Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2024) malam. (Foto: dok. LTN PBNU)
Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyambut kedatangan Penasihat Presiden Palestina, Mahmoud Al-Habbash, dengan melangsungkan gala dinner di Hotel Borobudur Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2024) malam.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ulil Abshar Abdalla menyampaikan dalam pertemuan itu Mahmoud Al-Habbash mengungkap permasalahan di Palestina yang harus dipandang sebagai masalah kemanusiaan.
“Ada beberapa hal penting yang disampaikan Mahmoud Al-Habbash tadi dalam ceramahnya yang cukup baik sekali. Salah satunya adalah kita harus memandang masalah Palestina ini sebagai masalah bangsa Palestina,” ujar Gus Ulil.
Perbedaan faksi-faksi di Palestina bukan menjadi fokus utama dalam memperjuangkan rakyat Palestina tidak perlu mencampuri perbedaan-perbedaan internal di dalam masyarakat Palestina itu sendiri.
“Selama ini ada banyak orang yang berpikiran bahwa Palestina itu terbagi menjadi dua bagian ada Hamas dan Fatah. Kalau kita mendukung Hamas itu berarti bukan mendukung Palestina dan seterusnya. Perbedaan-perbedaan ini tidak penting sebetulnya,” ungkap Ulil.
Sebab, menurut Mahmoud Al-Habbash perbedaan internal di antara kelompok-kelompok di Palestina itu adalah urusan internal mereka. “Permasalahan perbedaan internal di antara kelompok-kelompok di Palestina itu adalah urusan internal di Palestina sendiri,” tuturnya.
Mahmoud menjelaskan bahwa Hamas dan Fatah merupakan bagian dari perjuangan rakyat Palestina. Namun organisasi resmi mewakili perjuangan Palestina adalah Munaẓẓamat at-Taḥrīr al-Filasṭīniyyah atau Palestinian Liberation Organization atau disingkat PLO.
“PBNU sendiri mengakui PLO sebagai satu-satunya wakil di dalam perjuangan bangsa Palestina untuk meraih kemerdekaan, baik Hamas maupun Fatah itu tidak bisa mewakili Palestina. Itu antara lain yang dia sampaikan,” ucap Gus Ulil.
Terima kasih kepada PBNU
Mahmoud berterima kasih kepada PBNU dan Pemerintah Indonesia yang terus memperjuangkan bangsa Palestina. “Dia berterima kasih kepada bangsa Indonesia yang sejak awal terus mendukung bangsa Palestina juga dan berterima kasih kepada NU yang mengundang kunjungan kali ini,” jelasnya.
Dalam kunjungannya di Indonesia, Mahmoud Al-Habbash akan tinggal selama 3 hari sampai 10 Agustus 2024. Direncanakan, penasihat presiden itu akan bertemu dengan pengasuh-pengasuh Pondok Pesantren.
“Beliau akan bertemu dengan Ketua MPR, Pak Jusuf Kalla (JK), dengan para Kiai-Kiai PBNU, ketemu Rais Aam PBNU,” tandasnya.