PBNU Teken Prasasti Institute Teknologi dan Sains NU Sriwijaya
Sabtu, 5 Maret 2022 | 01:00 WIB
Prosesi penandatanganan prasasti Institute Teknologi dan Sains NU Sriwijaya Sumsel di Main Dining Hall Jakabaring Sport City, Palembang, Jumat (4/3/2022). (Foto: Dok. Panitia)
Palembang, NU Online
Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf meneken prasasti Institute Teknologi dan Sains NU Sriwijaya Sumsel di Main Dining Hall Jakabaring Sport City, Palembang, Jumat (4/3/2022).
Selain itu, Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru, Menko Perekonomian Airlangga Hartato dan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumsel KH Amiruddin Nahrawi juga turut menandatangani prasasti bersejarah tersebut.
Secara simbolis, peresmian Insitute Teknologi dan Sains NU Sriwijaya ditandai dengan prosesi handscreen. Prasasti ini digelar dalam rangkaian Harlah ke-99 NU di Palembang, Sumsel dengan tema Merawat Jagat, Membangun Peradaban. Lestari Alamnya, Sejahtera Petaninnya.
Tema ini diusung sebagai salah satu upaya implementasi terhadap fokus gerakan kepengurusan PBNU di periode ini, yakni mendorong kesejahteraan ekonomi warga Nahdliyin dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
Ketua PWNU Sumsel KH Amiruddin Nahrawi mengatakan, peresmian itu dilakukan setelah terbitnya keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nomor 27/E/O/2022 mengenai izin ITSNU Sriwijaya.
“Keberadaan ITSNU Sriwijaya di Ibu kota Provinsi Sumsel ini diharapkan dapat mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul di bidang teknologi dan sains yang tetap sinkron dengan agama,” tutur Cak Amir, sapaan akrabnya, beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan, selama ini lembaga pendidikan yang dimiliki NU di provinsi dengan 17 kabupaten/kota itu paling tinggi tingkat SMA sederajat. Melihat kebutuhan pendidikan tinggi yang besar dilakukan pengembangan dengan mendirikan perguruan tinggi diawali dengan ITSNU Sriwijaya. Ke depan, kampus ini akan berbentuk universitas.
“Untuk membangun perguruan tinggi itu, dibentuk tim yang bekerja secara intensif pada masa pandemi covid-19 dalam dua tahun terakhir,” ungkap Cak Amir.
Sebelumnya, Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru mengatakan, pihaknya mendukung organisasi NU mendirikan perguruan tinggi untuk mencetak SDM yang mampu memanfaatkan potensi daerah yang hingga kini belum dikelola secara maksimal.
Dalam rangkaian harlah ini diselenggarakan Halaqah Lingkungan, Temu UMKM dan Petani Sawit NU, sebagai upaya melakukan sublimasi isu mengenai lingkungan, dekarbonisasi dan rehabilitasi hutan.
Selain itu, juga melihat sudut pandang terkait dengan tanah, kawasan hutan, dan reformasi agraria. Serta upaya membangun close loop sistem untuk menyelesaikan permasalahan hulu sampai hilir petani sawit.
Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Musthofa Asrori