"Kita merasa cocok menyalurkan bantuan melalui PBNU. Kita tahu sepak terjang NU. Kita merasa bantuan sepetutnya diberikan kepada NU. Dan, kita tahu kalau disampaikan kepada NU, bantuan akan tepat sasaran," jelasnya.
Ia menambahkan, PSMTI juga menyalurkan bantuan langsung ke rumah sakit, puskesmas di daerah-daerah dan kepada organisasi kemasyarakatan.
"Kami semua bagian dari negara Indonesia. Kita tahu ini ada wabah, kita harus saling gotong-royong tanpa melihat ras, agama; apa yang bisa kita lakukan, harus kita lakukan, kalau bisa dengan uang, kita bantu dengan uang, kalau bisa dengan barang, ya dengan barang," jelasnya.
Menurut dia, PSMTI berdonasi secara berbarengan mulai dari pengurus, dewan, dan anggota kemudian disalurkan ke berbagai pihak.
Senada dengan Erwin, Syahrizal Syarif mengatakan bahwa penanganan virus corona atau Covid-19 harus dilakukan secara bersama-sama, mulai dari pemerintah, organisasi kemasyarakatan dan masyarakat umum.
PBNU, menurut dia, menanggapi situasi pandemi corona dengan membentuk Satgas NU Peduli Covid-19.
"Ini adalah bentuk khidmah NU kepada bangsa dalam situasi pandemi. Kita membentuk satgas melalui jaringan NU di berbagai daerah," katanya.
Ia berharap, pandemi segera berakhir. Hal itu bisa terjadi jika ada kerja sama dari seluruh pihak. Misalnya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dari pemerintah dengan melakukan physical distancing dan social distancing.
Sejam kemudian, PBNU kembali menerima bantuan untuk Satgas NU Covid-19 dari Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Editor: Kendi Setiawan