Nasional

PBNU Terima Kunjungan Dubes Belanda, Bahas Tata Nilai Islam di Indonesia dan Dunia

Jumat, 1 November 2024 | 17:00 WIB

PBNU Terima Kunjungan Dubes Belanda, Bahas Tata Nilai Islam di Indonesia dan Dunia

Gus Yahya saat menerima Dubes Belanda Marc Gerritsen, Jumat (1/11/2024) di kantor PBNU Jakarta. (Foto: dok. istimewa/TVNU/Miftah)

Jakarta, NU Online

Ketua Umum (Ketum)  Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menerima kunjungan Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN Marc Gerritsen di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Jumat (1/11/2024).


Gus Yahya bersama Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla dengan hangat menerima Marc Gerritsen. Pertemuan ini berlangsung selama satu jam sejak 10.00 hingga 11.00 WIB.


Selepas pertemuan, Marc menjelaskan bahwa terjadi dialog antara dirinya dengan Gus Yahya dan Gus Ulil perihal tata nilai Islam yang bukan hanya berlaku di Indonesia tetapi juga seluruh dunia. "Saya merasa ini percakapan yang sangat memukau," kata dia usai pertemuan.


Selain itu, ia menilai bahwa merasa perlu untuk berkunjung ke PBNU karena dengan nuansa yang menyenangkan sehingga lahirlah diskusi-diskusi yang kaya saat pertemuan itu.


Marc juga menilai bahwa NU sebagai organisasi Islam terbesar di dunia ini dinilai sangat penting masukan dan suaranya atas nilai-nilai Islam dengan keberagaman budaya yang ada.


"NU sebagai organisasi Islam terbesar di dunia sangat penting pula suaranya untuk menyuarakan nilai-nilai Islam dan itu sangat benar," jelasnya.


Tidak hanya itu, Marc juga mengaku diundang secara khusus oleh Gus Yahya untuk menghadiri acara Humanitarian Islam yang akan berlangsung pada 5 sampai 6 November 2024 mendatang.


"Pertemuan ini juga merupakan konsultasi untuk mempersatukan konsep acara Humanitarian Islam (kemanusiaan dalam Islam), yang akan ditampilkan melalui konferensi minggu depan, dan saya akan menghadirinya," jelasnya.


Ia juga menceritakan acara tersebut akan menghadirkan puluhan sarjana yang akan mengisi pada konferensi tersebut. Tak hanya isu kemanusiaan, Ia juga menjelaskan akan ada beragam isu aktual yang ada saat ini dan nantinya dibahas saat acara tersebut berlangsung.


"Ke depannya (acara Humanitarian Islam), banyak sarjana di dunia akan menyikapi isu-isu penting terkait kemanusiaan Islam yang telah dipromosikan sebelumnya," terangnya.