Nasional

PBNU Terima Utusan Khusus OKI, Gus Yahya Tekankan Dukungan bagi Stabilitas Afghanistan

Jumat, 14 November 2025 | 17:00 WIB

PBNU Terima Utusan Khusus OKI, Gus Yahya Tekankan Dukungan bagi Stabilitas Afghanistan

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menerima kunjungan Utusan Khusus Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja sama Islam (OKI) untuk Afghanistan, Duta Besar Tariq Ali Bakheet di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Jumat (14/11/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menerima kunjungan Utusan Khusus Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja sama Islam (OKI) untuk Afghanistan, Duta Besar Tariq Ali Bakheet di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Jumat (14/11/2025).


Pertemuan membahas kerja sama strategis terkait perdamaian, dialog lintas kelompok, serta program kemanusiaan untuk rakyat Afghanistan.


Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) menjelaskan kunjungan tersebut merupakan pengakuan OKI atas kiprah panjang PBNU dalam memfasilitasi dialog lintas faksi di Afghanistan sejak 2011.


“Beliau datang karena menyadari bahwa PBNU sudah beberapa kali melakukan inisiatif untuk ikut menyelesaikan masalah Afghanistan,” ujar Gus Ulil.


Ia menambahkan, PBNU terus membangun komunikasi melalui pengiriman delegasi ke Afghanistan dan menerima kunjungan balasan dari berbagai kelompok di sana.


“Kita terus membangun kerja sama dan dialog,” kata Gus Ulil.


Gus Yahya menegaskan bahwa komunitas internasional perlu memberikan ruang bagi Afghanistan untuk membangun negaranya sendiri tanpa intervensi berlebihan. Gus Ulil menyebut pesan ini sangat ditekankan.


“Komunitas internasional harus memberi kesempatan kepada bangsa Afganistan untuk membenahi rumah tangganya sendiri,” katanya.


Ia menambahkan, Gus Yahya juga mengangkat konsep humanitarian Islam sebagai pendekatan yang bisa mendukung stabilitas sosial dan politik di Afghanistan.


Gus Ulil menjelaskan bahwa Afghanistan masih menghadapi persoalan hubungan antar faksi yang belum usai.


“Masalah pokoknya adalah membangun dialog antara kelompok-kelompok yang berseteru,” katanya.


Menurutnya, PBNU sejak lama berperan memfasilitasi dialog tersebut. “PBNU dulu pernah mengundang tokoh-tokoh dari berbagai faksi di Afgan untuk berdialog di Jakarta,” ungkapnya.


Usai pertemuan, Dubes Tariq Ali Bakheet menyampaikan apresiasinya terhadap pertemuan dengan pimpinan PBNU. “Saya merasa sangat terhormat dapat bertemu dengan pimpinan Nahdlatul Ulama,” katanya.


Ia menegaskan bahwa kunjungan ini menjadi momentum untuk mengevaluasi dan memperkuat hubungan bilateral antara OKI dan PBNU.


“Ini kesempatan bagi kami untuk meninjau kembali tingkat hubungan antara OKI dan NU,” ujarnya.


Tariq menyebut bahwa OKI mengakui peran NU dalam mempromosikan toleransi dan moderasi, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga secara global.


“Kami mengakui peran NU dalam memajukan koeksistensi, toleransi, dan moderasi di Indonesia dan di seluruh dunia,” katanya.


Tariq menjelaskan bahwa pertemuan tersebut membahas beberapa bidang kerja sama yang dapat dijalankan antara OKI dan PBNU.


“Kami membahas banyak bidang kerja sama, terutama program penguatan kapasitas, pemberdayaan manusia, dan bagaimana melaksanakan program bersama melalui kantor OKI di Kabul,” ujarnya.


Ia menegaskan bahwa OKI membuka pintu untuk implementasi proyek kemanusiaan bersama NU demi membantu masyarakat Afghanistan.


Tariq juga memberikan pandangannya mengenai konsep Humanitarian Islam dan gagasan NU mengenai perdamaian global. Ia menyebut NU sebagai organisasi besar yang berperan nyata dalam mempromosikan moderasi.


“NU adalah organisasi yang sangat penting. Mereka melakukan banyak hal dalam mempromosikan moderasi dan memerangi ekstremisme serta terorisme,” katanya.


Menurutnya, nilai-nilai yang diperjuangkan NU sejalan dengan misi OKI. “Kami dan NU memiliki nilai yang sama tentang toleransi, moderasi, koeksistensi, serta upaya memajukan perdamaian dan keamanan internasional,” ujarnya.


Ia  menegaskan harapan untuk memperkuat hubungan kedua pihak. “Kami menantikan kerja sama yang lebih kuat, terutama dalam mendukung saudara-saudara kita di Afghanistan,” kata Tariq.