Jakarta, NU Online
Peluncuran harlah ke-10 NU Online belangsung meriah di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya Nomor 164, Jakarta Pusat, Kamis (28/3) malam. 10 tahun NU Online diawali irama instrumental Selawat Badar dan Indonesia Raya oleh seniman violin berprestasi Sagaf Faozata Adzkiya.
<>
Peluncuran 10 tahun NU Online diisi dengan penganugerahan Hadiah Asrul Sani (HAS) kepada lima orang yang telah mengabdikan dirinya bagi kepentingan umum sesuai dengan kategori yang ditentukan.
Dari penganugerahan Hadiah Asrul Sani, acara peluncuran dilanjutkan dengan pidato kebudayaan yang disampaikan oleh M Jadul Maula. Sedikitnya 200 orang memadati lokasi. Mereka terdiri dari pelbagai kalangan mulai dari penyair, pelukis, novelis, wartawan, dan politisi.
Dalam mendengarkan nama para peraih HAS, para hadirin dipandu oleh dua awak redaksi NU Online A Khoirul Anam dan Abdullah Alawi. Pembawaan jenaka keduanya kerap memancing gelak tawa seisi ruangan. Pembawa acara sendiri Hamzah Sahal memiliki pembawaan yang humoris.
Namun begitu, suasana lentur ini sudah menjadi watak warga NU sehingga membuat nyaman siapa pun yang bertandang di Gedung PBNU seperti diungkap sineas Slamet Rahardjo saat menerima HAS.
Mereka yang tampak hadir adalah Ketua PBNU Kiai Maksum Mahfudz, Wasekjen PBNU Abdul Mun‘im DZ, penyair Kiai Zawawi Imron, novelis Ahmad Tohari, sineas Slamet Rahardjo, aktor film Alex Komang, sejumlah politisi, serta pengurus banom dan lembaga NU.
Sementara awak redaksi NU Online dikejutkan dengan sumbangan kue Tar dari komunitas media sosial di twitter atas inisiatif sendiri. Dua batang lilin yang menyala tertancap kuat di tengah kue.
Rangkaian peringatan 10 tahun NU Online secara formal ditandai dengan tiupan lilin dan pemotongan kue oleh Ketua PBNU dan Wasekjen PBNU. Potongan kue itu diterima oleh dua redaktur senior NU Online.
“10 Tahun NU Online patut dirayakan. Karena, NU Online sebagai media ormas tetap mempertahankan pakem jurnalistik. Dengan itu, NU Online dipercaya masyarakat. Bahkan pembacanya meningkat tajam di dua tahun terakhir†kata Pemred NU Online Syafi Ali Elha dalam sambutannya.
Di sela acara, Sagaf memainkan instrumen violinnya untuk tembang Ilir-Ilir dan sebuah karya komposer klasik Jerman Johann Sebastian Bach. Di tengah panggung, penampilan musik violinis muda itu membuat bisu para hadirin. Dalam pertunjukkan, ia hanya mengenakan busana lazim santri, sarung, kemeja batik, dan kopiah hitam.
Peringatan 10 tahun NU Online rencananya dirayakan selama empat bulan ke depan. NU Online pada kesempatan mendatang mempertunjukkan ratusan karya kiai di Indonesia, peluncuran radio streaming NU Online, dan halaqah kebudayaan.
Penulis: Alhafiz Kurniawan