Nasional

Pemimpin Mormon Temui Gus Yahya, Ingin Jalin Komunikasi Kembali dengan PBNU

Rabu, 2 November 2022 | 20:56 WIB

Pemimpin Mormon Temui Gus Yahya, Ingin Jalin Komunikasi Kembali dengan PBNU

Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menerima Rob Howell, salah satu pemimpin The Church of Latter-day Saints di Nusa Dua, Bali, Rabu (2/11/2022) sore.(Foto: LTN PBNU/Karim Abraham Iboy) 

Nusa Dua, NU Online 
Di sela-sela padatnya rangkaian acara Forum Religion of Twenty (R20), Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menerima Rob Howell, salah satu pemimpin The Church of Latter-day Saints atau biasa dikenal dengan Mormon, di Nusa Dua, Bali, Rabu (2/11/2022) sore.


Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid yang turut mendampingi Gus Yahya dalam pertemuan terbatas tersebut menjelaskan, pertemuan yang berlangsung kurang lebih 20 menit itu untuk melanjutkan komunikasi yang telah dibangun Gus Dur ketika menjadi Ketua Umum PBNU.

   
"Intinya mereka ingin membangun komunikasi lagi, karena dulu Gus Dur sudah pernah ke sana menemui pimpinannya. Pimpinannya dulu pernah juga ke PBNU, jadi sekarang mereka ingin kenalan dengan ketua PBNU yang baru," kata Yenny.


Yenny menjelaskan, Mormon merupakan sebuah gereja kecil di Amerika. Berbeda dengan kebanyakan umat Kristiani, mereka memiliki kepercayaan ada nabi setelah Yesus.


"Memang anggotanya tidak banyak, tapi mereka sangat militan," kata Yenny.


Selain itu, Yenny melanjutkan, Mormon memiliki visi pengabdian kepada masyarakat.


"Mereka miliki gerakan untuk pengabdian di masyarakat, kalau gak salah setelah lulus SMA, mereka akan dikirim keluar negeri untuk melakukan kerja-kerja sosial,” terang Yenny.


Sebelum mengahiri pertemuan tersebut, Rob Howell memberikan hadiah berupa Kitab Suci Mormon kepada Gus Yahya. Sementara Yenny Wahid menerima miniatur bangunan tempat ibadah Mormon.


Forum Agama G20 atau R20 digelar PBNU bersama Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL) di Nusa Dua, Bali, pada 2-3 November 2022. Ada 464 partisipan yang terkonfirmasi hadir pada perhelatan R20, yang berasal dari 32 negara. Forum tersebut menghadirkan 40 pembicara dari lima benua. 


Kontributor: Abdul Karim Abraham
Editor: Syamsul Arifin