Nasional

Peneliti Unisma Temukan Pupuk alternatif Kombinasi

Jumat, 19 Oktober 2012 | 05:13 WIB

Malang, NU Online
Peneliti dari Universitas Islam Malang (Unisma) Ir Nurhidayati MP, salah satu universitas terbesar yang tergabung dalam Lajnah Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU), menemukan pupuk alternatif kombinasi yang mampu mengembalikan kesuburan tanah dan meningkatkan hasil panen tebu.<>

"Sebenarnya pupuk ini bukan jenis pupuk baru karena bahannya sudah ada dan beredar luas di pasaran, bahkan selama ini juga digunakan oleh petani. Saya hanya mengombinasikan saja, sehingga menghasilkan pupuk alternatif," kata Nurhidayati di Malang, Jumat.

Menurut dia, selama ini petani hanya murni menggunakan pupuk alumumium sulfat, sehingga berdampak pada penurunan kualitas dan kesuburan tanah. Dalam jangka waktu panjang juga akan mempengaruhi produktivitas tebu yang ditanam.

Ia menjelaskan pupuk alternatif yang telah diujicobakan pada lahan tebu itu dibagi dua, yakni pada kombinasi pertama adalah percampuran antara pupuk urea dan gypsum. Sedangkan kombinasi kedua adalah campuran urea, gypsum dan bio kompos.

Setelah dilakukan uji coba secara bersamaan, katanya, hasilnya, lahan yang menggunakan pupuk alternatif (kombinasi pertama) ternyata lebih subur dan produktivitas tebu juga meningkat.

Lebih lanjut Nurhidayati mengatakan, pada tahun kedua penelitiannya dihasilkan jika kondisi lahan dengan pupuk alumunium sulfat mengalami PH yang cukup tinggi, sedangkan yang menggunakan pupuk alternatif PH-nya netral.

Penggunaan pupuk alternatif dengan dosis rendah, katanya, akan lebih menguntungkan petani karena tingkat kesuburan tanah akan kembali pulih, produktivitas tebu juga semakin bagus.

"Kami berharap pupuk alternatif ini bisa disosialisasikan secara luas pada petani agar pada musim tanam tidak sampai terjadi kelangkaan pupuk. Biasanya, kalau musim tanam tiba pupuk alumunium sulfat atau ZA sering langka dan harganya pun juga dipermainkan," katanya.

Pupuk alternatif tersebut, kata Nurhidayati, juga tidak perlu diproduksi secara khusus karena petani bisa mencampur sendiri dari pupuk yang selama ini juga digunakan oleh petani serta beredar luas di pasaran.

"Kami ingin menyosialisasikan dan mempublikasikan hasil penelitian ini secara luas dan langsung pada petani agar mereka terbantu dan produktivitas tanaman tebunya bisa meningkat," tandasnya.


Redaktur: Mukafi Niam
Sumber   : Antara


Terkait