Ada tujuh agenda prioritas nasional terkait pengembangan nasional yang menjadi prioritas, salah satunya adalah memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan.
Jakarta, NU Online
Kolaborasi antaruniversitas, pemerintah, dan masyarakat di sektor air antara Indonesia-Belanda terus diupayakan oleh sejumlah pihak. Seperti pada Jumat (26/3), Jaringan Alumni Belanda di Indonesia (NL Alumni Network) bekerjasama dengan I&P (Asosiasi Intelektual dan Profesional Indonesia) membahas itu dalam Orange Talks keempat dengan tema Water Resource Partnerships for Sustainable Development: Finding Opportunities for Cross-sector Collaboration.
Diskusi secara daring tersebut mengungkapkan untuk mencapai Sustainable Development Goals upaya perlu difokuskan pada kualitas air, tata kelola sumber daya air, pembangunan infrastruktur, bencana manajemen, dan adaptasi iklim semuanya melibatkan kemitraan aktif antara universitas, pemerintah, bisnis, dan komunitas. Pengembangan penelitian dan inovasi oleh universitas memberikan hal baru pada platform dan teknologi untuk mempercepat kemajuan dalam memenuhi SDG.
Peter Van Tujil, direktur Nuffic Neso Indonesia mengatakan hal itu sebagai tantangan bagi alumni Belanda untuk menyelenggarakan agenda dan program berkelanjutan yang dapat menanggapi persoalan air yang cukup krusial tersebut.
Leo Eliasta, narasumber pertama menyampaikan ada tujuh agenda prioritas nasional terkait pengembangan nasional yang menjadi prioritas, salah satunya adalah memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan.
PUPR juga mendukung dua agenda pembangunan. Pertama, PN1 Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan melalui Pengelolaan sumber daya ekonomi yang meliputi pemenuhan pangan dan pertanian serta pengelolaan kelautan, kelautan, dan perikanan, sumber daya air, sumber daya energi, dan kehutanan. Kedua, Penguatan Infrastruktur PNS bertujuan untuk mendukung kegiatan ekonomi dan mendorong pembangunan nasional secara proporsional, melalui pembangunan Infrastruktur Dasar.
Untuk mengimplementasikan agenda tersebut, dibutuhkan adanya penyusunan program yang terintegrasi dan sistemis, sikap pengambil risiko dan pengambilan keputusan yang cepat, kerja tim yang solid dan orientasi lokasi, pengawasan yang rinci dan konsisten, dan sistem operasi dan pemeliharaan yang kuat.
Reza Pramana menjelaskan terjadinya pencemaran air yang menurutnya disebabkan oleh tiga hal, yaitu air limbah rumah tangga, air limbah industri dan limbah padat pertanian. Untuk menanggulangi hal ini ia menegaskan perlu adanya kerjasama antar perguruan tinggi, sekolah menengah, instansi pemerintah, instansi swasta, serta LSM lainnya.
Adapun Floris Boogaard banyak mengulas persoalan tantangan iklim di perkotaan. "Tantangan lingkungan yang kita hadapi saat ini peristiwa cuaca dan suhu ekstrim; mempercepat hilangnya keanekaragaman hayati, polusi udara, tanah, dan air; dan kegagalan langkah-langkah mitigasi dan adaptasi," ungkapnya
Editor: Kendi Setiawan