Penutupan MQKN 2023, Dirjen Pendis: Para Santri Jangan Berpuas Diri, Mari Terus Tingkatkan Kapasitas
Selasa, 18 Juli 2023 | 00:30 WIB
Dirjen Pendis Kemenag Prof M Ali Ramdhani saat memberikan sambutan pada penutupan MQKN 2023 di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur, Senin (17/7/2023). (Foto: tangkapan layar siaran langsung kanal Youtube NU Online)
Lamongan, NU Online
Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag), M. Ali Ramdhani membacakan Laporan Penyelenggaraan Musabaqah Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) 2023 pada Malam Penutupan MQKN 2023 di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur.
Dalam pembacaan laporan tersebut, M. Ali Ramdhani mengatakan bahwa tantangan ke depan semakin tidak mudah, maka dari itu santri dan mahasantri harus terus meningkatkan kapasitas, agar mampu menjemput dan menjawab tantangan peradaban.
“Para santri dan mahasantri jangan cukup berpuas diri. Tantangan ke depan semakin tidak mudah. Mari terus tingkatkan kapasitas, agar kalian semua mampu menjemput dan menjawab tantangan peradaban yang semakin kompleks,” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa yang tidak kalah penting adalah para santri dan mahasantri harus mengambil bagian terdepan dalam upaya merajut kerukunan antar sesama, menjaga harmoni, dan merawat ke- Indonesiaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Terkait dengan penyelenggaraan MQK 2023, ia mengatakan bahwa secara umum, peserta mampu mendemonstrasikan kemampuan kitab kuning, baik dalam membaca, menerjemahkan, dan memahami kitab kuning.
“Kemudian Adu argumentasi atau debat dan kemampuan analitik mereka dalam merespon berbagai isu kontemporer juga baik. Terlebih bagi mereka yang mampu mensyarahi kitab dengan bahasa Arab ataupun yang berdebat dengan menggunakan bahasa Arab atau bahasa Inggris,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa testimoni para Dewan Hakim yang bertugas pada masing-masing marhalah/ majelis MQKN juga menunjukkan hal sama. Maka dari itu dia optimis bahwa proses kaderisasi ulama masa depan akan tetap terjaga dengan baik.
Dirinya berharap bahwa MQKN 2023 bisa menjadi bagian dari hidup peserta yang bisa diambil hikmahnya, sehingga nanti menjadi insan yang lebih baik.
“Kata berpisah hanya terjadi pada yang mencintai lewat mata dan tak ada kata berpisah bagi yang mencintai dengan jiwa dan hati. Hari ini tentu kita berkumpul dengan menjiwai kecintaan kita dan merasakan kecintaan atau ilmu. Maka pertautan jarak di antara kita hanya akan mempertemukan kita dalam forum lain yang Insha Allah lebih bermakna,” pungkasnya.
Selama penyelenggaraan MQKN 2023, juga digelar Halaqah Ulama Nasional dengan narasumber antara lain Prof. Dr. Mahfudz MD yang diikuti oleh 500 Kiai/Nyai dari berbagai Pondok Pesantren di Indonesia yang berasal dari unsur Ormas dan Asosiasi Pesantren.
Kemudian juga Terdapat pula Kemandirian Pesantren Expo, terdiri dari berbagai jenis usaha atau produk unggulan dan inovasi yang dikembangkan perwakilan piloting Program Kemandirian Pesantren.
Lalu pada setiap malam di panggung utama MQKN 2023 juga digelar MQKN Night, yaitu berupa Malam Kebudayaan Pesantren, Gending Joyo Samudro Pesantren Sunan Drajat, Tadarus Film, Gambus Night.
Kontributor: Malik Ibnu Zaman