Pertama Kalinya, Membaca Al-Qur’an Isyarat Akan Diperlombakan
Senin, 13 Maret 2023 | 16:30 WIB
Jakarta, NU Online
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ), Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama akan menyelenggarakan lomba membaca Mushaf Al-Qur'an Isyarat (MQI) bagi Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara (PDSRW) atau kaum Tuli.
Lomba akan berlangsung di Gedung Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal (BQMI), Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, pada 14 Maret 2023.
“Ini adalah even pertama sejak MQI ditetapkan Menteri Agama sebagai Mushaf Standar Indonesia ke-4,” kata Kepala LPMQ, Abdul Aziz Sidqi, di Jakarta, Senin (13/3/2023).
Menurut Aziz, kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari ikhtiar Kemenag menyosialisasikan keberadaan MQI di masyarakat dan menumbuhkan motivasi teman-teman Tuli untuk mempelajari kitab suci Al-Qur’an.
Aziz berharap guru Sekolah Luar Biasa (SLB), pegiat pendidikan kaum Tuli, dan seluruh komunitas Tuli di Jabodetabek turut mendukung dan berpartisipasi menyukseskan perlombaan dengan mengirimkan peserta didiknya.
Dikatakannya, ALQ tahun 2023 akan diikuti 222 peserta tingkat pelajar perwakilan 14 kankemenag se-Jabodetabek. Panitia menyediakan total hadiah sebesar Rp43.000.000,- untuk enam pemenang dalam setiap jenis lomba.
“Kami mengundang 14 Kankemenang se-Jabodetabek untuk mengirimkan peserta lomba. Jumlahnya ada 222 pelajar. Adapun total hadiahnya sebesar 43juta rupiah dengan enam pemenang di setiap jenis lomba,” ungkapnya dikutip dari laman Kemenag.
Lomba Membaca Al-Qur’an Isyarat ini menjadi salah satu dari lima cabang kompetisi pada ‘Aneka Lomba Qurani (ALQ) 2023’. Giat ini diselenggarakan LPMQ dengan tajuk Bangga Menjadi Anak Indonesia.
Lima jenis lomba tersebut adalah Mewarnai Kaligrafi untuk pelajar tingkat Rudhatul Athfal/RA, Hafalan Juz 30 (Juz ‘Amma) untuk pelajar tingkat Madrasah Ibtidaiyah/MI, Membaca Mushaf Al-Qur’an Braille untuk pelajar tunanetra dengan usia di bawah 19 tahun, Membaca Mushaf Al-Qur’an Isyarat untuk pelajar PDSRW atau kaum Tuli usia di bawah 19 tahun, dan Olimpiade Sains Qur’ani untuk pelajar tingkat Madrasah Aliyah/MA).
Editor: Muhammad Faizin