Potensi Besar UNU NTB, Ketua PBNU: Kejayaan Hanya Persoalan Waktu
Selasa, 6 Desember 2022 | 12:45 WIB
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Mohammad Mukri saat hadir pada wisuda ke-3 mahasiswa dan mahasiswi Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Nusa Tenggara Barat (NTB) di Hotel Lombok Raya NTB, Selasa (6/12/2022). (Foto: Istimewa)
Mataram, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Mohammad Mukri menilai potensi yang dimiliki Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat (UNU UTB) sangat besar. Di antaranya bisa dilihat dari jumlah mahasiswa yang walau masih di usia muda, saat ini UNU NTB sudah memiliki ribuan mahasiswa.
Sehingga menurut pria yang pernah menjadi Rektor UIN Raden Intan Lampung ini, kejayaan UNU NTB hanya terkait dengan persoalan waktu. “Jika rektornya, dosennya, mahasiswanya pada frekeunsi dan gelombang yang sama, mencapai kejayaan itu hanya persoalan waktu. Pasti itu,” tegas Prof Mukri yang saat ini menjabat sebagai Rektor UNU Blitar, Jawa Timur ini.
Untuk mewujudkan kejayaan ini, ia mengajak kepada keluarga besar Universitas Nahdlatul Ulama untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus memiliki nilai lebih dari perguruan tinggi lain.
“Harus ada distingsinya. Jangan biasa-biasa saja. Kalau biasa-biasa saja, yakin saat ini tidak bisa bertahan,” kata Prof Mukri saat memberi sambutan pada wisuda ke-3 mahasiswa dan mahasiswi Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Nusa Tenggara Barat (NTB) di Hotel Lombok Raya NTB, Selasa (6/12/2022).
Ia mengungkapkan bahwa teori evolusi menyebutkan, yang paling kuat dan kreatiflah yang akan mampu bertahan. Sehingga ia mengajak seluruh civitas akademika UNU, khususnya UNU NTB mulai dari rektor, dosen, karyawan, sampai mahasiswa, untuk bersama-sama memperkuat dan meningkatkan komitmen membangun UNU sehingga beda dari perguruan tinggi yang lain.
“Saya ingin UNU NTB jadi role model dan membanggakan,” harapnya.
Pesatnya perkembangan teknologi
Pada kesempatan tersebut, Prof Mukri juga mengajak para mahasiswa untuk terus menjadi para pemikir dan ilmuan yang terus mampu memberikan sumbangsih nyata bagi peradaban. Ia menyebut perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sudah sangat pesat. Berbagai penemuan di bidang teknologi memberikan kemudahan kepada manusia dalam menjalankan aktivitas kehidupan. Semua itu menurutnya tidak terbayangkan jika tidak ada para ilmuan dan peneliti.
Ia memberi contoh bagaimana mudahnya saat ini manusia melakukan pergerakan transportasi dengan cepat dari daerah satu ke daerah lain dengan adanya penemuan pesawat. Penemuan alat komunikasi terlebih internet juga semakin memudahkan manusia untuk mengakses dengan mudah informasi tanpa batas.
Di bidang pertanian juga ditemukan berbagai macam penemuan yang menjadikan kemakmuran hidup semakin meningkat. Jika dulu banyak orang kelaparan, saat ini jarang ditemukan karena komoditi pertanian bisa menghasilkan panen dengan frekuensi lebih banyak.
Dengan kemakmuran yang dirasakan ini, menurutnya sudah tidak zamannya lagi terjadi prilaku manusia yang merusak lingkungan dan juga konflik yang menimbulkan peperangan. Sehingga Nahdlatul Ulama bertekad menjaga semuanya dengan tagline ‘Merawat Jagat, Membangun Peradaban’.
Selain hal itu, ia berharap sebagai warga NU, para insan pendidikan di UNU NTB untuk menjalankan fungsi kemanusiaannya. Nahdlatul Ulama memegang prinsip trilogi ukhuwah (persatuan) yakni ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah atau insaniyah. Ketiga ukhuwah ini menurutnya tidak akan lepas dari setiap individu manusia.
“Walaupun tidak satu agama, tapi kita terikat dengan ukhuwah wataniyah (satu negera). Walaupun tidak satu agama dan satu negara, tapi kita terikat dalam ukhuwah basyariyah (persatuan kemanusiaan,” katanya.
Jadi dengan hal ini lanjutnya, sesama manusia tidak boleh merendahkan dan menistakan manusia lain. “Kita adalah bersaudara,” tegasnya pada acara yang disiarkan langsung oleh kanal Youtube ASM Channel.
Editor: Muhammad Faizin