Prabowo Tegaskan Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif dan Berprinsip Anti-Penjajahan
Ahad, 20 Oktober 2024 | 13:30 WIB
Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan pidato kenegaraan, Ahad (20/10/2024). (Foto: tangkapan layar Youtube MPR RI)
Jakarta, NU Online
Usai resmi dilantik sebagai Presiden RI 2024-2029, Prabowo Subianto menyampaikan Pidato Kenegaraan perdana di Gedung Parlemen, Senayan pada Ahad (20/10/2024).
Dari sejumlah hal yang diangkat, Prabowo menegaskan bahwa politik luar negeri Indonesia tetap dalam prinsip bebas aktif dan menjadi tetangga yang baik bagi negara-negara di dunia tanpa mengikuti gerakan blok mana pun.
“Saudara-saudara sekalian, dalam menghadapi dunia internasional, Indonesia memilih jalan bebas aktif, non-blok, non-align. Kita tidak mau ikut pakta-pakta militer mana pun,” ujar Prabowo.
Prabowo juga mengungkapkan bahwa ia telah berulang kali mencanangkan Indonesia ingin menjadi sahabat yang baik bagi seluruh negara. Ia mengaku selalu menerapkan filosofi seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak dalam menghadapi dinamika persoalan dalam skala global.
Kendati ingin menjalin hubungan baik dengan seluruh negara, Prabowo mengungkapkan Indonesia memiliki prinsip anti-penjajahan yang menjadi dasar pertimbangan dalam hubungan antarnegara.
Menurutnya, Indonesia yang memiliki pengalaman historis penjajahan dan penindasan harus menjunjung solidaritas terhadap negara mana pun yang mengalami penindasan di dunia ini, terutama Palestina.
“Kita harus solider, kita harus membela rakyat-rakyat yang tertindas di dunia ini. Karena itu, kita mendukung kemerdekaan rakyat Palestina,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Prabowo juga menyatakan kesiapan Indonesia dalam memberikan berbagai bantuan kesehatan, pemulihan mental, dan pasukan perdamaian untuk para korban ketidakadilan perang yang terjadi di Timur Tengah.
Berangkat dari persamaan rasa sebagai bangsa yang pernah mengalami penjajahan, Prabowo juga mengucapkan terima kasihnya kepada generasi pembebas dan pencetus kemerdekaan RI.
“Kita bersyukur kepada Presiden dan Proklamator Pertama, Bung Karno, yang telah memberi kepada kita ideologi Negara Pancasila,” ujarnya.
Ia melanjutkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada para Presiden RI terdahulu atas sumbangsih mereka kepada negeri ini.
Pelantikan Presiden ini dihadiri oleh sejumlah tokoh negara, antara lain para presiden dan wakil presiden pendahulu (atau perwakilan keluarganya), para pimpinan partai politik, dan sejumlah anggota parlemen. Selain itu, hadir pula sejumlah tamu kenegaraan dari luar negeri.
Sebanyak 19 pemimpin negara dan perwakilannya serta 15 utusan khusus dan duta besar dari negara sahabat turut menyaksikan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029.
Acara akan dilanjutkan dengan kirab di sejumlah titik kota Jakarta yang merupakan agenda pertama presiden dan wakil presiden langsung menyapa rakyat selepas pelantikan usai dilaksanakan.